
Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Sumbawa
Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa—Ditengarai oknum Kepala Sekolah SDN PotoSiso ( Pulau Moyo) telah meninggalkan tugas dalam rentang waktu cukup lama. Lebih kurang selama 3 bulan oknum tersebut tidak menjalankan tugas, bahkan komite sekolah bersama warga masyarakat telah melaporkan kondisi tersebut kepada Camat Labuhan Badas untuk segera disikapi. Namun sayangnya laporan tersebut tidak diteruskan kepada dinas terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Sumbawa.
Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Sumbawa, Sudirnman Malik, SPd menyesalkan terjadinya hal itu. Bahkan jika benar oknum tersebut masih melakukan tindakan yang sama, maka pihaknya secara kedinasan akan melakukan tindakan tegas kepada oknum bersangkutan.
Dikatakan, Sebagai Aparatur Sipil Negara, guru maupun kepala sekolah harus siap ditempatkan dimana saja. Hal ini sesuai dengan sumpah dan janji sebagai Aparatur Sipil Negara. Sehingga jika ada guru maupun kepala sekolah yang mangkir dari tugasnya sudah pasti tindakannya itu tidak sesuai dengan sumpah dan janji yang diucapkan. Karenanya sinergitas antara masyarakat melalui pemerintah desa dapat terus ditingkatkan. Tujuannya bukan mencari kesalahan namun sebagai bentuk langkah pembinaan dan pembenahan, agar ASN bisa lebih bersaing.
Ditambahkan, bidang pendidikan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, namung peran serta orang tua, komite sekolah, pemerintah desa perlu ditingkatkan lagi. Sehingga ke depan bidang pendidikan akan lebih meningkat lagi. Pemerintah melalui Diknas akan bersinergi untuk melakukan melakukan berbagai pembenahan dengan memanggil oknum guru maupun kepala sekolah yang meninggalkan tugas tanpa alasan yang jelas, sebab ada aturan kepegawaian yang harus dilalui. Sehingga ASN benar benar menjadi pelayan masyarakat, bangsa dan negara . “Siapa saja oknum guru yang tidak melaksanakan tugas dengan baik, maka bersiap-siaplah bersaing dengan mereka yang mempunyai standar kompetensi bagus, karena setiap ASN harus benar-benar bisa menjadi pelayan masyarakat, dan yang tidak mempunyai kompetensi tentu akan kalah bersaing,” tandasnya. (KS/YD)