Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Komunitas Remaja Sehat Sumbawa (KORASA) menggelar kegiatan Training of Trainer (TOT) bertajuk Pola Asuh Remaja di Era Digital. Kegiatan berlangsung di Aula Lantai III Kantor Bupati Sumbawa, Sabtu (28/06/2025) pagi, dan dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Drs. H. Mohamad Ansori.
Kegiatan ini menghadirkan pemateri seorang trainer nasional Agung Sugiarto, S.Pd. M.Psi, yang akan menyampaikan materi tentang bahaya pornografi dan seks bebas pada remaja, dan kiat mengatasi kecanduan game online pada anak dan remaja. Adapun peserta terdiri dari, guru SD, SMP, Konselor BNN, istri Kepala Desa, hinhga ibu-ibu majelis taklim.
Ketua Umum KORASA Fayha Haniya Fahri dalam sambutannya mengatakan bahwa, kegiatan TOT ini dilaksanakan atas dasar keprihatinan Korasa terhadap para remaja atau teman sebaya memiliki banyak permasalahan, baik dalam keluarga, pergaulan maupun sekolah, yang kadang sangat serius hingga membahayakan.
Dijelaskan, menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa sekitar 9,8% orang dewasa di Indonesia mengalami gangguan mental, dengan prevalensi lebih tinggi di kalangan remaja. Di mana, sekitar 50% remaja melaporkan mengalami stres dan kecemasan terkait sekolah, tekanan dari orang tua, dan masalah sosial. Ini menjadi salah satu isu utama yang mempengaruhi kesehatan mental remaja.
Kemudian lanjutnya, menurut survei yang dilakukan oleh UNICEF dan Badan Pusat Statistik, sekitar 6% remaja di Indonesia mengalami depresi, dengan angka yang lebih tinggi di urban dibandingkan dengan rural. Terdapat stigma yang tinggi terhadap masalah kesehatan mental di Indonesia, sehingga banyak remaja enggan mencari bantuan. Pengetahuan dan kesadaran tentang kesehatan mental masih perlu ditingkatkan di kalangan masyarakat.
“Seringkali lingkungan tidak menyadari masalah yang sedang dihadapi remaja, menjadikan kami atau mereka tidak mendapatkan cukup bantuan ataupun bimbingan sehingga berisiko melangkah ke arah yang salah,” ungkapnya.
Kemudian sambunya, Korasa sangat menyadari bahwa persoalan remaja ini cukup kompleks dan kadang agak sulit diatur. Namun tetapi, para remaja ini pada dasarnya ingin menjadi baik dan berhasil.
“Karena itu melalui acara kami ini kami sangat berharap kelak teman-teman kami di Sumbawa akan memiliki support system berupa helpers yaitu orang tua, guru dan pembimbing yang mampu membantu kami melewati masa remaja dengan selamat dan menjadikan kami sosok-sosok manusia yang berhasil baik di dunia maupun di akhirat,” harapnya.
Wabup Sumbawa Drs. H. Mohamad Ansori menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas terelenggaranya kegiatan ini. “Kami pemerintah daerah berterima kasih dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan hari ini. Maka dari itu, dengan adanya kegiatan ini akan sangat bermenfaat bagi negerasi muda khususnya remaja di Kabupaten Sumbawa,” kata wabup dalam sambutannya.
Ia mengakui bahwa, persoalan remaja saat ini memang cukup komplek. Sehingga, pentingnya kagiatan ini dilaksanakan secara berkelanjutan. Sebab kata wabup, para remaja masa masih dalam masa perkembangan, sehingga diperlukan adanya pendampingan, kegiatan positif, termasuk sentuhan dari para pelatih seperti ini.
“Dimana kegiatan ini untuk melatih para pelatih yang nanti akan melatih lagi hingga tingakat desa. Sehingga pada nantinya di Sumbawa nanti akan lahir pelatih-pelatih terkait dengan persoalan yang dialami oleh para remaja,” kata wabup.
“Jika hari ini ada 50 orang palatih yang dilahirkan, maka mareka nanti akan melatih lagi, tidak menutup kemungkinan nanti di 24 kecamatan, 167 desa kelurahan akan ada pelatih, sehingga, pergaulan bebas, narkoba, kenakalan remaja, dan lain-lain akan bisa ada solusinya. Sehingga remaja di Kabupaten Sumbawa akan tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya dan pada akhirnya menuju indonesia emas 2045,” sambungnya.
Ia mendorong, korasa dalam melaksanakan kegiatan selanjutnya dapat berkolaborasi dengan potensi-potensi lain di Kabupaten Sumbawa, termasuk dengan pemerintan daerah, sehingga kegiatan semacam ini dapat berlanjut.
“Tidak hanya internal Korasa, tetapi dengan pihak-pihak lain, agar nanti berksama-sama kita tuntaskan persoalan remaja. Sehingga ke depan Sumbawa betul-betul generasinya bermanfaat dan dapat meneruskan perjuangan kita di Kabupaten Sumbawa,” tukasnya.
Sementara itu, Pembina Korasa Dr. Farida Briani menceritakan awal mula terbentuknya komunitas remaja ini. Di mana, saat itu Fahya melihat kondisi saudara-saudaranya yang ada di Sumbawa. Di mana, dia di Jakarta disibukan dengan kegiagan sekolah dan sebagainya, sedangkan saudara sebayanya harus terpaksa menikah diusia remaja.
“Disitu dia mulai berfikir apa yang bisa dikerjakan, dan akhirnya dipertemukan dengan teman-teman di Sumbawa dan menjadi sinergi hingga saat ini,” jelasnya.
Menurutnya, keiatan ini merupakan yang kedua kalinya dilaksanakan di Kabupaten Sumbawa. Saat itu, animo pesrta sangat bagus, sehingga Korasa melaksanakan lebih mendalam lagi dan berkelanjutan.
Terkait apa yang menjadi harapan dari Wakil Bupati Sumbawa, dirinya selaku Pembina Korasa sangat menyambut baik.
“Kalau memang akhirnya kegiatan seperti ini disikapi positif oleh Pemda, sehingga bisa bersinergi dengan Korasa membangkitkan struktur yang ada di masyarakat sampai akhirnya akan berperan aktif hingga tingkat desa,” tukasnya.
Dalam menyikapi persoalan remaja, perlu meningkatkan kepedulian dan kerja sama antara orang tua, guru, dan pemerintah daerah. Dengan kerja sama dan kepedulian yang lebih baik, dapat membantu mereka menghadapi tantangan dan mencapai potensi mereka secara optimal. (KS)