Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa — Ziarah Tambora merupakan bagian Festival Pesona Tambora (FPT) tahun 2016. Ziarah Tambora ini lebih ditekan pada aspek Budaya masyarakat di lokasi-lokasi yang di singgahi dan dikunjungi atau bisa dikatakan sebagai wisata budaya dan rasa. Sementara Tambora Challenge itu lebih menekankan pada aspek olahraga, kekuatan fisik, asfek fisiknya, aspek raganya, asfek materialnya, Jadi apa yang ingin diangkat dalam FPT tahun ini lebih diutamakan pada konsep kegiatan olahraga dan olahrasa
Budayawan Nasional selaku inisiator kegiatan, Taufik Rahzen mengatakan, tujuan sebenarnya perjalanan ini adalah melakukan pertemuan budaya, silaturrahmi, penciptaan kreatifitas dan merespon alam. Itu merupakan inti dari kegiatan ziarah tambora ini. adapun peserta yang hadir di sini ada sekitar 40 seniman yang datang dan pergi. Misalnya Gaura Mancacarita, kemudian Nanang dari JKPI pulang duluan. Sebegai gantinya akan datang Garin Nugroho bersama Ayu Laksmi itu akan datang nanti sekitar tanggal 12-13. Ini maksud perjalanan budaya ini. Tempat yang akan dilewati itu ada 9 tempat, dari 9 tempat itu diharapkan nantinya, akan 9 pertunjukan, dan kira-kira ada 9 seminar. diskusi, dan reflerksi.
Jadi orientasi dalam perjalanan wisata tambora lanjutnya, ingin melihat seni-seni apa yang ada di dalam masyarakat ini, terutama daerah-daerah yang akan dilalui. Dengan harapan bisa disandingkan serta bersilaturrahmi dengan seni-seni yang dari berbagai Negara ini. Dengan demikian para seniman ini tidak merasa asing, merasa di dukung. “Salah satu contoh di Wisma Praja, ada gambus dari Tarano kolaborasi dengan Timbila dan juga dengan Mustofa. Saya kira ini yang penting bagi mereka untuk saling berjumpa. Perjalan ini, disini sebenarnya tidak ada orang yang ditonton dan tidak ada orang yang menonton. Orang yang menonton juga sekaligus juga ditonton semuanya sama. Jadi mereka bukan seperti artis yang datang kemudian orang lain nonton. Dia ditonton dan menonton jug,” ungkapnya.
Disebutkannya, dengan adanya kunjungan ini akan berdampak lansung pada kontribusi pariwisata sekaligus bisa menjadi destinasi. Tidak perlu direncanakan lagi dengan keterbatasannya. kalau menunggu sempurna pasti tidak akan selesai-selesai. Akhirnya orang datang lihat dan langsung bisa merespon. “Saya juga tidak menyangka, waktu di Sangur, di sini juga, masyarakat antusias untuk menyambut para tamu yang datang dan ini sudah menjadi modal dasar untuk tersu mengembangkan sektor pariwisata yang ada,” ujarnya.
Ziarah Tambora, Ajang Pengenalan Pariwisata Sumbawa Pada Dunia
Date: