Sumbawa Besar Kabarsumbawa.com – Jaman sekarang ini perundungan masih saja sering terjadi di lingkungan sekolah. Aksi ini tidak berdampak negatif bagi psikologi korbannya.
Melihal penomena ini, Mahasiswa KKL UNSA Desa Labuhan Sangoro, Kecamatan Maronge mencoba membangun kesadaran siswa akan dampak negatif dari perudungan di lingkungan sekolah.
Kegiatan didigelar di SDN Labuhan Sangoro, Jumat (25/08/2023) pagi itu, mengangkat tema “Stop Perundungan Semua Berhak Untuk Dihargai, Jangan Menindas, Jadilan Teman”.
Kegiatan positif tersebut, diisi oleh dua pamateri. Pertama, Irdawati dari Prodi Teknik Sipil, dan kedua Nelly dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Mereka membahas dampak negatif dari bullying, baik bagi korban maupun pelaku, serta berbagi strategi untuk mengidentifikasi dan mengatasi perilaku perundungan.
Acara tersebut juga melibatkan diskusi kelompok kecil, di mana peserta dapat berbagi pengalaman dan pandangan mereka tentang perundungan.
Ketua KKL UNSA Desa Labuhan Sangoro, Rido, mengungkapkan, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya pencegahan perundungan di lingkungan sekolah.
“Melalui sosialisasi ini, kami ingin menciptakan kesadaran bersama tentang pentingnya menghormati satu sama lain dan mencegah tindakan perundungan,” ujarnya.
Dian Komalasari, salah satu guru di sekolah tersebut, menyatakan bahwa sosialisasi yang diadakan oleh mahasiswa KKL UNSA sangat bermanfaat bagi anak-anak. Hal ini karena sosialisasi tersebut membantu anak-anak memahami jenis perundungan yang ada dan bagaimana mengidentifikasinya.
“Sosialisasi menjadi sangat bermanfaat bagi anak-anak, karena dalam acara tersebut telah dijelaskan secara komprehensif mengenai berbagai aspek terkait bullying,” pungkasnya. (KS)