Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Kabupaten Sumbawa berada pada wilayah yang memiliki musim kemarau yang panjang di bandingkan musim hujan, sehingga hal ini berdampak pada desa yang rawan kekeringan. Beberapa kecamatan yang terdampak setiap tahun, yaitu Kecamatan Moyo Utara dan Kecamatan Labuhan Badas, sehingga dropping air bersih menjadi prioritas utama di musim kemarau tahun ini. Air bersih tidak dapat diabaikan karena digunakan untuk berbagai aktivitas sehari-hari, mulai dari mandi dan cuci kakus (MCK), hingga air bersih untuk dikonsumsi.
Universitas Samawa (UNSA) bekerja sama dengan Forum Rektor Indonesia (FRI) dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dalam Program Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) Bersama Masyarakat bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa.
Universitas Samawa (UNSA) mengambil peran dalam penguatan GNRM Mahasiswa Baru UNSA yang diselenggarakan dari tanggal 3-19 Oktober 2022, dilakukan melalui kegiatan bakti sosial yaitu pendampingan berupa Sedekah Air di beberapa lokasi Dusun Kukin A, Dusun Kukin B, Dusun Unter Mas, Desa Kukin, Kec. Moyo Utara; Dusun Omo, Desa Penyaring; Dusun Pasir, Desa Labuhan Sumbawa Kec. Labuhan Badas.
Dr. Ieke Wulan Ayu yang menjadi penanggung jawab dalam kegiatan bakti sosial tersebut mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut diadakan sebagai upaya untuk merespon fenomena kemarau panjang yang terjadi beberapa waktu terakhir. Kegiatan dilakukan secara bertahap, mahasiswa di turunkan sesuai dengan pembagian kelompok masing-masing ke lokasi terdampak kekeringan, menemukenali langkah prioritas yang dilakukan dilapangan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa sosial di kalangan mahasiswa, mengubah cara pandang, cara pikir, sikap, perilaku, dan cara kerja. Mahasiswa sebagai generasi muda memiliki empati terhadap problematika sosial yang ada. Selain itu, kegiatan ini merupakan upaya Universitas Samawa dalam aksi pencegahan penurunan stunting. Masyarakat harus dapat terbantukan dengan air bersih. Ketiadaan air bersih dapat membuat anak rentan terhadap penyakit. Kami berterima kasih pada BPBD Kabupaten Sumbawa atas kerjasama dalam dropping air bersih ke lokasi terdampak”, ucap Dr. Ieke.
Lebih lanjut, Kabid Logistik Dr. Rusdianto, M.Pd. dari BPBD mengungkapkan bahwa kegiatan pendampingan dropping air bersama mahasiswa sangat membantu kegiatan dilapangan. “Kami mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa yang telah ikut serta membantu proses droping air bersih ke masyarakat. Mahasiswa sangat berperan dalam menginformasikan ke masyarakat terkait kegiatan penyaluran air bersih, mahasiswa juga mengatur masyarakat untuk mengantri, dan membantu masyarakat dalam pengantaran air bersih ke rumah-rumah, kami berharap mahasiswa juga ikut serta dalam aksi sosial lainnya bersama BPBD.”
Prof. Dr. Syaifuddin Iskandar, M.Pd., selaku Rektor Universitas Samawa menjelaskan bahwa aksi sedekah air diinisiasi untuk menanamkan sikap empati mahasiswa terhadap situasi terkini yang dihadapi oleh masyarakat yang membutuhkan air di saat musim kemarau. “Kegiatan ini dapat meningkatkan kerjasama kampus, pemerintah daerah dan masyarakat dalam pendampingan penyediaan air bersih serta salah satu dukungan Universitas Samawa dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terhadap akses air bersih, saya berharap semoga kegiatan-kegiatan baksi sosial dapat terus dilanjutkan dan lebih menyasar masyarakat yang lebih luas dan FRI serta Kemenko PMK terus mendukung”. (KS)