Pemanfaatan E-Commerce Sebagai Solusi Inovasi dalam Menyongsong Kemajuan Sektor Ekspedisi

Date:

Oleh : Rizki Hartanto
Program Mahasiswa Pascasarjana
Magister Manajemen Inovasi
Universitas Teknologi Sumbawa.

Saat terjadinya pandemi Covid-19, kondisi perekonomian dunia terlihat begitu memprihatinkan. Kondisi ini memicu dampak negatif dibeberapa bidang perekonomian dan kesehatan. Di Indonesia, sektor UMKM merupakan salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi. Semenjak pandemi, banyak UMKM mengalami kerugian. Beberapa bidang usaha offline market sampai gulung tikar.

Dengan kondisi Covid-19 yang masih belum jelas statusnya, bidang usaha seperti Industri Jasa (perusahaan ekspedisi) merupakan bidang yang memiliki peluang paling bagus untuk membantu menyetabilkan perekonomian. Saat itu, perusahaan logistik, ekspedisi, cargo dan pengiriman reguler merupakan bidang usaha yang seolah tak tersentuh oleh dampak Covid-19. Tingginya tingkat permintaan dan kebutuhan pelanggan justru berdampak baik untuk perusahaan logistik dan ekspedisi ini.

Rizki Hartanto Program Mahasiswa Pascasarjana Magister Manajemen Inovasi Universitas Teknologi Sumbawa.
Rizki Hartanto
Program Mahasiswa Pascasarjana
Magister Manajemen Inovasi
Universitas Teknologi Sumbawa.

Dalam dunia bisnis, logistik dan ekspedisi dapat diartikan sebagai jasa pengiriman barang. Namun seiring perkembangannya, kedua istilah tersebut mempuanya fungsi yang hamir sama. Berbicara tentang ekspedisi sama halnya dengan melihat peluang pengiriman. Dalam pengiriman yang perlu diperhatikan adalah sistem dan pelayanannya. Sistem yang berbasis teknologi dapat dimanfaatkan oleh perusahaan ekspedisi untuk diterapkan secara akurat dan tepat sasaran. Dukungan sistem ini juga harus dikaitkan dengan kualitas pelayanan yang baik. ARCET (Aman, Ramah, Cepat dan Terpercaya) merupakan pondasi dalam membangun perusahaan ekspedisi.

Di Indonesia, persaingan ekspedisi berjalan sangat sehat. Persaingan ini akan berdampak pada munculnya inovasi-inovasi dalam proses perkembangan ekspedisi tersebut. Ada beberapa ekspedisi yang dikategorikan sebagai pelopor di Indonesia. Salah satunya adalah PT.POS Indonesia dan JNE.

PT.POS merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk badan usaha Pos Indonesia merupakan Perseroan Terbatas dan sering disebut dengan PT. Pos Indonesia. Bentuk usaha Pos Indonesia ini berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1995. Peraturan Pemerintah tersebut berisi tentang pengalihan bentuk awal Pos Indonesia yang berupa perusahaan umum (perum) menjadi sebuah perusahaan persero. Berdiri pada tahun 1746, saham Pos Indonesia sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Saat ini Pos Indonesia tidak hanya melayani jasa pos dan kurir, tetapi juga jasa keuangan, ritel, dan properti, yang didukung oleh titik jaringan sebanyak lebih dari 4.000 kantor pos dan 28.000 Agen Pos yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) didirikan pada tanggal 26 November 1990 oleh H. Soeprapto Suparno. Perusahaan ini dirintis sebagai sebuah divisi dari PT Citra van Titipan Kilat (TIKI) untuk mengurusi jaringan kurir internasional. Bermula dengan delapan orang dan kapital 100 juta rupiah, JNE memulai kegiatan usahanya yang terpusat pada penanganan kegiatan kepabeanan, impor kiriman barang, dokumen serta pengantarannya dari luar negeri ke Indonesia. Di era tahun 1990an, hampir seluruh masyarakat melakukan pengiriman menggunakan jasa PT. POS dan JNE.

Perkembangan dunia ekspedisi melahirkan kompetitor-kompetitor baru seperti J&T Express, SiCepat, Ninja Express, Wahana, Indah Logistic, BSA, dan masih banyak lagi.

Saat ini, masyarakat memliki banyak opsi dalam hal memilih jasa ekspedisi. Setiap perusahaan ekspedisi akan menghadirkan inovasi pelayanan yang dikemas dalam berbagai bentuk model dengan tujuan untuk menarik minat masyarakat.

J&T Express adalah salah satu jasa pengiriman barang, dapat dikatakan baru di Indonesia dan berhasil merebut hati pelanggan. Mempromosikan dirinya sebagai perusahaan jasa ekspedisi yang berbasis teknologi. Inovasi pelayanan baru ditujukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. J&T Ekspress merupakan salah satu perusahaan yang menawarkan inovasi dalam menyongsong kemajuan sektor logistik di era industri 4.0.

Menurut Kepala Komite Tetap Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bidang Logistik, Supply Chain, dan SDM, Nofrisal, pelaku bisnis dalam industri logistik perlu mempertimbangkan dua hal untuk bisa memanfaatkan teknologi digital agar bisa memenuhi kebutuhan konsumen, antara lain adalah sebagai berikut:

 Penawaran layanan maupun model bisnis baru

 Digitalisasi kegiatan operasional inti

Sistem Industri 4.0 dapat digunakan pada perusahaan logistik untuk melihat efisiensi yang tinggi. Di era digital, peran logistik saat ini lebih dari sekadar urusan pergudangan dan perpindahan barang. Logistik di era industri 4.0 sudah bertumbuh secara signifikan mulai 2018 dan diperkirakan akan berlanjut dalam beberapa tahun mendatang, berkat perkembangan e-commerce.

Melihat opportunities sebagai salah satu strategi dalam meningkatkan ekonomi suatu negara. Berbicara tentang bisnis E-commerce, pasti teman-teman sudah mengetahui semua. Mungkin dahulu kita ragu membeli produk secara online, tetapi sekarang mungkin kita akan lebih tertarik membeli produk secara online dari pada membeli produk secara konvensional. Kenapa kita lebih tertarik membeli produk secara online ? karena memang membeli produk secara online lebih banyak keuntungannya dari mulai harga lebih murah, hemat waktu dan tenaga, banyaknya potongan harga dan pilihan produk. Seiring perkembangan zaman, dunia e-commerce menjadi salah satu wadah untuk mengembangkan berbagai opportunities. Penguna e-commerce ini sudah masuk ke berbagai kalangan masyarakat. Seolah e-commerce itu sesuatu yang bersifat addict untuk penggunanya. Semakin banyaknya minat pengguna e-commerce, semakin banyak pula permintaan terhadap jasa ekspedisi. Dengan banyaknya minat pengguna e-commerce akan memberikan dampak positif terhadap perusahaan expedisi.

Ekspedisi dalam perkembangannya tidak hanya dijadikan sebagai jembatan antara pengirim dan penerima. Ekspedisi juga dapat dijadikan sebagai tolak ukur bisnis yang dapat dikelola oleh masyarakat. Contohnya JNE, membangun ke-agenan dengan masyarakat. J&T dengan mitra ke masyarakat. Dalam pandangan bisnis, peluang usaha ekspedisi ini berjangka panjang. Ekpedisi dapat dikatakan ladang usaha untuk meraih keuntungan.

Dari seluruh opini yang saya sampaikan, kesimpulannya adalah ekspedisi sangat dibutuhkan dalam mendukung proses pendistribusian ke masyarakat. E-commerce sebagai inovasi pendukung perkembangan ekspedisi. Dari sudut pandang saya, point utama dalam menjalankan aktivitas perusahaan ekspedisi harus memperhatikan sektor pelayanan terhadap pelanggan dan sistem berbasis teknologi.

Daftar Acuan :

Pos Indonesia – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

American Journal of Humaniora dan Penelitian Ilmu Sosial (AJHSSR)

e-ISSN : 2378-703X Volume-4, Edisi-2, hlm-128-135

JNE – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

iklan

Populer

More like this
Related

Calon Gubernur Kok Tak Punya Program?

Oleh : Fajar Rachmat Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com - Saya mengikuti...

Teknologi Digital : Penguatan Diplomasi Global Untuk Kebudayaan dan Bahasa

Oleh : Sahra, M.Pd Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com - Kehadiran teknologi...

TGB PILIH SAUDARA ATAU SAHABAT?

(Masa Nggak Paham!) Oleh : Muallif Majhul Memang seni politik itu...

A gift for NTB

Oleh Husaini Ahmad (Awardee Beasiswa NTB) Apa yang kira –...