Taliwang, kabarsumbawa.com – Sedikitnya empat hotel di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat bekerjasama dengan PT AMNT dalam rangka karantina dengan menampung 1.000 karyawan .
Melalui Kartika Octaviana, Head of Corporate Communications PT. AMNT via rilis yang di terima media, Kamis (16/4) mengatakan, kebijakan ini di ambil oleh perusahaan setelah melakukan berbagai pertimbangan. Salah satunya, fasilitas penginapan di Sumbawa Barat yang dapat diajak bekerjasama untuk kontrol penuh fasilitas penginapan ini sangat terbatas. Karenanya, kata Oktaviana, perusahaan berupaya mencari alternatif terbaik.
“Terdapat 4 hotel di Lombok yang sudah sepakat bahwa fasilitasnya di booking sepenuhnya untuk kebutuhan fasilitas penginapan sementara ini,” ungkapnya.
Terhadap rencana dimaksud, PT. AMNT sudah melakukan kalkulasi mengenai kebutuhan fasilitas penginapan hingga biaya yang di keluarkan bagi sebagian karyawan yang sedang dalam istirahat atau field break.
“Sebanyak 1.000 karyawan yang akan ditempatkan di fasilitas penginapan di luar Batu Hijau ini dan dirotasi setiap 2 minggu,” terang wanita berparas cantik itu.
Dengan demikian, sambung Kartika, perusahaan memiliki kontrol penuh atas keamanan, management hotel, dan bahkan dapur, selama implementasi kebijakan ini.
Pertimbangan lain mengapa perusahaan memilih Lombok, lantaran fasilitas kesehatan di wilayah tersebut di anggap memadai. Karyawan yang berada di dalam fasilitas ini tidak diizinkan keluar masuk, menerima tamu, atau aktivitas lain yang membuka resiko terpapar COVID-19.
Selain itu, pihaknya juga sudah mengatur sarana transportasi khusus yang sudah di disinfektan dan para sopir juga menjalani karantina.
Berbagai prosedur ini di lakukan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan para karyawan, keluarga karyawan, dan tentunya warga sekitar lingkar tambang. Perusahaan, berupaya untuk tetap menjalankan produksi secara normal, meskipun ada berbagai tantangan yang harus di hadapi. Karena kami memahami signifikansi dari operasi kami terhadap ekonomi daerah dan nasional.
“Perusahaan akan terus berkomunikasi dengan pemerintah untuk mencari win win solution. Tentunya fokus utama adalah untuk menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan, keluarga karyawan, dan warga KSB di mana AMNT beroperasi,” pungkasnya.(*)