Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa – Sumbawa dapat menjadi salah satu ikon pariwisata Indonesia dan disejajarkan Bersama daerah lain yang telah dikenal dunia. Sebab, Sumbawa memiliki potensi yang sangat mendukung untuk pengembangan pariwisata ke depan. Demikian disampaikan seorang pelaku usaha pariwisita Sumbawa, Iwan Suta Wiratha Ranteg, di kediamannya Minggu (17/09).
Menurutnya, kebijakan pemerintah sumbawa dengan pemerintahan baru, sudah sangat mendukung berkembangnya pariwisata. Contoh, munculnya inovasi-inovasi dalam memasarkan dan mengembangkan pariwisata sumbawa.
Diungkapkan, saat ini cukup banyak investor pariwisata yang didatangkan untuk melihat langsung potensi Sumbawa. Terbukti, di Pulau Moyo sedikitnya akan ada delapan hotel yang akan dibangun.
Dengan potensi yang dimiliki, bersama dukungan pemerintah, swasta dan masyarakat, Sumbawa dapat melampaui capaian Pulau Lombok yang saat ini menjadi salah satu wisatawan. Saat ini diketahui, Gili Trawangan, Senggigi, Gili Meno dan Gili Air berhasil merebut perhatian dan tujuan wisatan.
“Kalau kita bandingkan dengan destinasi wisata di pulau lombok. Masih belum bisa melampaui Pulau Moyo saja. Bayangkan, dipulau moyo ada semuanya. Dari alam, pantai, gunung, hamparan padang rumput, bawah laut, air terjun dan keluasan daerahnya. Itu baru satu pulau. Kita ada satonda, kenawa, pulau dua, dan destinasi lainnya. Itu sangat luar biasa,” ujarnya.
Dengan adanya event Festival Pesona Moyo saat ini dengan konsep pegelaran dari desa, kecamatan untuk menampilkan ikon masing-masing, merupakan satu tonggak awal dan sangat positif untuk perkembangan sektor pariwisata Sumbawa kedepan.
“Bandingkan dengan cerita Lombok beberapa puluh tahun lalu. Ini yang terjadi dulu. Sering buat event seperti ini. Kejuaran kesenian desa masing-masing, tariannya, bidayanya, wisatanya, dan kerajinan dari masing-masing wilayah. Sehingga muncul motivasi dari masing-masing wilayah itu untuk menonjolkan kekhasannya untuk dijual,” katanya, juga menambahkan, sehingga muncul, labu api dengan topeng, kemudian gerabah yang sudah mendunia, kerajinan batok kelapa dan bambu.
Untuk menumbuh-kembangkan sektor pariwisata dan efeck multiplier-nya, terdapat tiga hal pokok yang musti dipenuhi oleh satu daerah, yakni alam, budaya dan souvenir atau cendera mata. “Tidak perlu jauh-jauh kita ambil contoh,” katanya.
Selain beberapa hal tersebut, akan terjadi akselerasi perkembangan sektor wisata sumbawa asalkan, ada jaminan kemanan untuk investor. Kemudian, akses ke destinasi wisasta, fasilitas pendukung destinasi, penataan dan perawatan. (ks/adm)