Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa – Festival Pesona Moyo 2017 dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari program Provinsi NTB untuk pengembangan pariwisata Pulau Sumbawa, dengan mengusung branding “The Passionate Sumbawa”. Terkait hal itu, Pemerintah Kabupaten Sumbawa telah meningkatkan dan memperluas rencana program pengembangan pariwisata Kabupaten Sumbawa, yang semula menggunakan branding “Go Sumbawa-The Essence of Paradise” menjadi “Discover Sumbawa”. Demikian diungkapkan Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa Drs. H. Rasyidi selaku Ketua Panitia pelaksana, Minggu (10/09).
Dijelaskan, sebagai Major Event Promosi Pariwisata Terintegrasi yang keenam kalinya sejak tahun 2012, tahun ini Festival Pesona Moyo mengusung tema “pengembangan pariwisata, ekonomi kreatif dan investasi”.
“Melalui tema tersebut diharapkan Festival Pesona Moyo 2017 dapat menjadikan sektor pariwisata sebagai perekat dan pendorong serta pembangkit pembangunan sektor lainnya. Dan menjadikan usaha ekonomi kreatif dan UMKM sebagai basis pembangunan Ekonomi Masyarakat, serta mendorong peningkatan investasi dalam upaya meningkatkan perekonomian daerah.” jelasnya.
Diungkapkan, kegiatan tersebut adalah sebagai sarana mempromosikan ragam wisata alam, wisata budaya dan wisata buatan serta kerajinan dan kuliner khas Sumbawa. Meningkatkan apresiasi dan kecintaan terhadap peninggalan purbakala, sejarah, seni dan budaya serta produk dalam negeri dan kuliner nusantara. Menjalin kemitraan antar pelaku usaha pariwisata, mendukung program promosi pariwisata nasional dan provinsi dalam upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke daerah dan mengembangkan industri pariwisata. Serta peningkatan investasi, baik sektor pariwisata maupun sektor lainnya.
Dijelaskan, Festival Pesona Moyo 2017 akan dilaksanakan selama sebulan penuh. “Mulai minggu 10 September sampai 8 Oktober 2017. Dengan rangkaian kegiatan antara lain pawai budaya, pergelaran seni budaya, Ekspo UMKM, temu usaha UMKM. Dialog pariwisata, jambore kader konservasi, jelajah alam pesona moyo, suwar teja raboran, main jaran, melala, balap sampan, fishing contest. Diskusi budaya, focus group discusion ekowisata, gebyar pesta jagung, rantok 1001 deneng, samawa 10 k, pentas budaya empang dan barapan kebo,” katanya. (Ks/adm)