15 C
New York
Jumat, September 22, 2023

Buy now

BAKTI Kominfo Permudah Warga Selong Belanak Akses Internet

Lombok Tengah, Kabarsumbawa.com – Berahun-tahun warga Desa Dusun Lengkok Dalam, Desa Selong Belanak, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, kesulitan mengakses sinyal telekomunikasi khususnya internet.

Untuk mengaksesnya, warga setempat harus mendaki gunung terjal dan berjalan keluar desa sejauh 4 kilometer. Kondisi ini sangat menyulitkan warga terlebih di ere perkembangan teknogi dan informasi yang begitu pesat ini.

Tahun 2020 lalu, Program BAKTI Kominfo membebaskan masyarakat dari kondisi tidak mengenakan itu. Melalui program ini dibangun Base Transceiver Station (BTS) untuk memperluas jaringan internet hingga ke desa.

“Dulu sangat susah, kami harus naik gunung dan keluar desa hanya untuk berkomunikasi dengan keluarga di luar kota maupun yang menjadi TKI di Malaysia. Saat dibangun BTS disini kami merasa merdeka,” kata Kadus Lengkok Dalam, Rajab kepada sejumlah wartawan dari Jakarta, Bali, NTB, dan NTT yang berkunjung ke desanya, Rabu (05/10/2022).

Saat itu kata Rajab, masyarakat menyambut antusias pembangunan BTS Kominfo. Ini dibuktikan dengan diberikan pinjam pakai lahan lokasi pembangunan BTS serta memberikan sebagian lahan untuk akses jalan menuju BTS.

Baca juga:  Disnakeswan Sumbawa Tuntaskan Pengadaan Ternak Tahun 2023

Selain bisa internet dan berkomunikasi via HP, ungkap Rajab, keberadaan sinyal ini memberikan dampak ekonomi yang luar biasa. Banyak tumbuh usaha ekonomi baru, seperti penjualan pulsa, dan memasarkan hasil pertanian via online.

“Terimakasih kepada pemerintah melalui BAKTI Kominfo yang membuat kami terbebas dari keterisoliran,” ujarnya.

Direktur Infrastruktur BAKTI Kominfo, Bambang Nugroho mengatakan, pembangunan BTS di Dusun Lengkok Dalam Desa Selong Belanak sebagai upaya BAKTI Kominfo melakukan percepatan pembangunan infrastruktur dan ekosistem teknologi, informasi dan komunikasi di wilayah 3T (Terdepan, Tertinggal Terluar). Untuk BTS di desa ini dibangun setinggi 32 meter menggunakan solar panel untuk listrik.

“Kita bangun di daerah terisolir dimana operator atau provider tidak bersedia karena dianggap tidak menguntungkan secara bisnis,” kata Bambang.

Baca juga:  Kurangi Sampah Pelastik, Wabup Novi Ajak Masyarakat Bawa Air Minum dari Rumah

Dikatakan Bambang, program pemerataan jaringan telekomunikasi di daerah 3T tersebut sudah berjalan sejak 2017, dan dilakukan akselesari hingga tercapai target jaringan broadband 4G tersedia pada 2024.

Saat ini diakui Bambang, pemenuhan akses internet yang belum terjangkau jaringan broadband 4G sebanyak 12,548 desa dan kelurahan.

“Ada 9.113 desa dan kelurahan yang akses 4Gnya dikerjakan oleh BAKTI Kominfo, sedangkan 3,435 desa dan kelurahan di wilayah komersial dikerjakan oleh operator seluler. Targetnya sebelum 2024 sudah selesai semua,” imbuhnya.

Di bagian lain Bambang menyebut berbagai tantangan dalam pembangunan daerah 3T. Selain diterpa pandemi Covid sejak 2020 dan berlanjut 2021, juga jangkauan wilayah Kepulauan Indonesia sangat luas. Tak hanya itu faktor keamanan terutama di wilayah Papua.

“Kami harus naik gunung dan terabas pohon, juga harus menunggu informasi keamanan untuk melanjutkan program pemenuhan jaringan internet di Papua,” pungkasnya. (KS)

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,867PengikutMengikuti
2,713PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Berita Terkini