Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Mahasiswa KKL Tematik UNSA tahun 2022 Kelompok V Desa Lamenta, Kecamatan Empang melatih warga setempat cara budidaya Maggot (Black Slodier Fly) dan tanaman unggulan Holtikultura. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Ketahanan Pangan Kelompok KKL tersebut.
Sebagaimana dijelaskan oleh Dewi Yusro Nabila penanggung jawab program bahwa, pelatihan budidaya maggota ini didasarkan pada cuaca panas yang ada di wilayah setempat sehingga mengakibatkan kurangnya gizi terhadap hewan peliharaan terutama jenis unggas.
Kemudian, penanaman tanaman unggulan dilakukan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan yang berkelanjutan.
Ketua Kelompok Tani Aipit, Safruddin, S.AP., menyampaikan terima kasih atas pelaksanaan kegiatan pelatihan pembuatan maggot serta penanaman tanaman unggulan dan holtikultultur yang difasilitasi oleh KKL UNSA kelompok V desa Lamenta.
Menurutnya, kegiatan budidaya maggot (BSF) telah memberikan edukasi bagaimana cara mengelola sampah organic sehingga bermanfaat. Kemudian dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan manfaat seperti pembuatan maggot sejenis belatung yang dikonsumsi oleh jenis unggas. Selanjutnya kegiatan penanaman tumbuhan hortikultura dengan tujuannya untuk mendorong peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura secara berkelanjutan.
“Oleh karena itu selaku warga masyarakat setempat kami akan melanjutkan dan membuat kegiatan ini secara terus menerus agar terpenuhinya kebutuhan pakan ternak terutama unggas. karena bahan pembuatan maggot sangat mudah dan bahannya juga tidak mahal, kemudian tanman unggulan dan hortikultura ini sebagai solusi atas ketersediaan akan pangan dan sebagai penyejuk lingkungan,” ungkapnya.
Kepala Dusun Marga Damai Abdul Muji sangat mendukung kegiatan ini. Sebagai bentuk dukungan kata Kadus, pihak Pemdes menyediakan bahan-bahan pembuatan maggot dan menyediakan bibit tanaman unggulan serta holtikultura.
“Karena kebutuhan akan pakan jenis unggas masyarakat sangat tinggi dan mahal apa bila dibeli oleh peternak, sehingga pelatihan pembuatan maggot sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat kami. Kepada masyarakat yang dilatih oleh adik-adik KKL kami berharap agar dapat menggunakan maggot sebagai bahan pakan ternak unggas serta dapat menjaga dan merawat tanaman yang telah ditanami,” pungkasnya. (KS)