Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Ribuan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Sumbawa, belum mendapatkan bantuan sosial (Bansos). Hal ini terungkap dalam kunjungan kerja Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharin, Kamis (14/10/2021) pagi.
Kepala Dinas Sosial (Disos) Sumbawa melalui Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial (Limjamsos) Mirajuddin, ST., ditemui di lokasi kunjungan Mensos, di Dusun Batu Nisung, Desa Karang Dima, Kecamatan Badas, membenarkan hal tersebut.
Raju akrab ia disapa, menyebutkan, berdasarkan data yang ada, tercatat 1.514 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) dan 1.373 KPM Program Sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang belum Tersalurkan bantuannya.
“Ini yang diminta Bu Menteri tadi agar ditindaklanjuti pak bupati dan DPRD untuk memanggil pihak terkait agar ini segera diselesaikan,” ungkapnya.
Menurutnya, belum tersalurnya bantuan terhadap ratusan KPM tersebut, lantaran mereka berada di Daerah yang secara geografis sulit dijangkau. Bedasarkan arahan menteri, untuk KPM yang berada di daerah sulit, agar diantar secara langsung dalam bentuk uang tunai. Tidak boleh diberikan berupa sembako agar tidak mengurangi nilai bantuan.
“Arahan Bu Menteri untuk daerah sulit ini, diantar langsung dalam bentuk uang. Karena kalau diberikan sembakau nanti nilai berkurang dengan nilai sembako yang diterima. Jadi, harus utuh. Katakanlah nilai sembako itu 200 ribu/bulan. Jadi total mereka 200 ribu/bulan mereka terima. Bahkan ada Katakanlah yang tidak ditemukan, maka harus segera dicari,” terangnya.
“Yang belum tersalurkan yang banyak itu, 3 bulan terakhir. Dari Juli, Agustus sampai September. Beberapa ada ditemukan tadi yang dari bulan Januari bahkan ada yang sampai 1 juta, berarti memang dari awal mereka belum penyaluran,” tambahnya.
Untuk menuntaskan penyaluran ini, pihaknya akan menunggu undangan hearing dari dewan terkait bagaimana menyelsaikan persoalan tersebut. Harapannya, dapat segera dilakukan, sehingga bantuan bisa segara disalurkan kepada KPM dalam waktu dekat.
“harapan kami harus segera, karena dikhawatirkan sampai akhir tahun hangus dan harus dikembalikan ke negara. Karena ini distribusinya membutuhkan waktu, mencari orangnya dan sebagainya,” pungkasnya. (KS/aly)