Mataram, Kabarsumbawa.com – Tim kesehatan telah melakukan pemeriksaan dengan metode Rapid Diagnostic Test (RDT) atau tes cepat terhadap Populasi beresiko di NTB.
Popolasi beresiko dimaksud adalah Tenaga Kesehatan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG), serta Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG).
Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si., dalam press releasenya, Minggu (26/04/2020) menyebutkan, hasil tes cepat terhadap populasi bersesiko yakni, sebanyak 522 tenaga kesehatan telah diperiksa dengan hasil tidak ada yang reaktif.
Kemudian sebanyak 1.093 ODP/OTG diperiksa dengan hasil 47 orang (4,3%) reaktif, dan sebanyak 1.996 PPTG perjalanan Gowa Makassar diperiksa dengan hasil 451 orang (22,6%) reaktif, serta 101 PPTG perjalanan Bogor diperiksa dengan hasil 14 orang (13,9%) reaktif.
“Semua orang dengan hasil RDT reaktif dilanjutkan pemeriksaan swab sebagai standar pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa Covid-19,” ungkapnya.
Disisi lain, Lalu Gita menyampaikan, hingga press release ini dikeluarkan, Minggu 26 April 2020, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 460 orang dengan perincian 297 orang (65%) PDP masih dalam pengawasan, 163 orang (35%) PDP selesai pengawasan/sembuh, dan 15 orang PDP meninggal.
Sementara untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya 4.782 orang, terdiri dari 841 orang (18%) masih dalam pemantauan dan 3.941 orang (82%) selesai pemantauan. Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang kontak dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 2.591 orang, terdiri dari 1.757 orang (68%) masih dalam pemantauan dan 834 orang (32%) selesai pemantauan.
Sedangkan Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid- 19 sebanyak 48.436 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 13.199 orang (27%), dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 35.237 orang (73%). (KS/aly)