Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Setelah dilantik beberapa bulan yang lalu, anggota DPRD kabupaten Sumbawa priode 2019-2024 sudah mulai melaksanakan reses. Reses ini merupakan agenda kerja rutin dewan untuk menyerap aspirasi di dapil masing-masing.
Wakil Ketua DPRD Sumbawa Drs. Mohamad Ansori mengawali reses perdananya di Jalan Cenderawasih Gang pendidikan Kelurahan Lempeh, Kamis Malam (24/10/19).
Ansori dalam sambutannya menyampaikan kegembiraannya atas antusias warga Kelurahan Lempeh menghadiri tatap muka perdana secara formal dengan dirinya setelah pelantikan 26 Agustus lalu. Baginya, tidak ada yang berubah dari seorang Ansori sebelum dan sesudah dilantik. Masyarakat tidak perlu sungkan bertegur sapa, seperti hari-hari yang lalu.
“Mudah-mudahan setiap ketemu, tetap bertegur sapa. Jadi tidak ada yang berubah. Jadi ansori yang dulu sebelum dilantik dan sesudah dilantik, tetap sama,” katanya.
Dalam reses tersebut, menyampaikan kepada masyarakat terkait kinerjanya selama bertugas dua bulan terakhir. Karena praktis setelah tanggal 26 Agustus, ia harus menyelesaikan tugas yang berhubungan dengan kelembagaan seperti pimpinan definitif, pembentukan fraksi, dan pembentukan AKD. Sehingga belum bisa berbuat secara langsung dengan masyarakat. Untuk itu, dalam waktu tiga hari penjaringan aspirasi ini, ia siap menampung dan memperjuangkan aspirasi warga setempat.
Adapun sejumlah aspirasi yang mengemuka dalam reses tersebut, salah satunya keinginan masyarakat menjadikan kali Brang Biji sebagai tempat wisata layaknya Pantai Jempol. Sehingga perlu ada normalisasi kali.
“Perlu ada penataan lingkungan kita, terutama normalisasi kali. Sehingga bisa menjadi tempat wisata baru. Kalau bisa, mengalahkan jempol. Sampai saat ini kali ini belum disentuh. Padahal dulunya kali ini akan dijadikan tempat rekareasi,” kata Soekarwo.
Hal lainnya, disampaikan Muhammad HY, warga Rt 02 RW 06 Kelurahan Lempeh. ia menginginkan ada kendaraan pengangkut sampah. Karena sampai hari ini menurutnya, warga belum “mengenal” kendaraan pengangkut sampah. Termasuk juga ia mengingkan perhatian Ansori terkait sanitasi air limbah.
Secara keseluruhan masyarakat setempat menginginkan penataan fisik lingkungan, mulai dari gang, kali, tempat ibadah, balai pertemuan, kendaraan sampah, hingga pengadaan fasilitas makam. (KS/aly)