Sumbawa Barat, KabarSumbawa.com – Kabupaten Sumbawa Barat akan menjadi tuan rumah Advokasi Horizontal Learning (AHL) program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dalam waktu dekat. Dipilihnya KSB sebagai tuan rumah, karena KSB termasuk daerah yang sudah tuntas masalah Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF)
“Kita dipilih sebagai tuan rumah AHL karena kita sudah mendapat pengakuan ODF ditingkat Kabupaten sejak 2016, kemudian di tahun 2017 di tingkat provinsi dan dari Kementerian atau secara nasional di tahun 2018,” Ungkap Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda KSB, H. Amri S.Sos, M.Si.
Dijelaskan olehnya, ODF merupakan salah satu dari 5 Pilar STBM. Yang dimana, KSB sudah mendapat predikat itu dari kementerian 2018 lalu. Hal ini mendapat perhatian dadi Kementerian dan UNICEF.
“Karena itu mereka (UNICEF) datang beberapa waktu yang lalu untuk melihat fakta lapangan apakah benar atau tidak kabupaten kita ini sudah ODF dan ternyata sudah. Bahkan sudah mulai menerapkan pilar-pilar lainnya seperti cuci tangan dengan sabun, mengelola air minum dan makanan rumah tangga, mengelola sampah rumah tangga, serta mengolah limbah cair.” jelasnya.
Walaupun demikian, ia mengakui sejak dideklarasikan sejak Februari lalu, dari kelima pilar tersebut penerapannya memang belum maksimal.
Sementara itu, dari hasil kunjungan UNICEF pada 16,17,18 September lalu, ada 4 point yang dihasilkan. Yang pertama, ODF yang sudah pernah di raih, telah sukses diterapkan dan di pastikan berlanjut, dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya.
Yang kedua, lanjutnya, KSB akan dijadikan model untuk implementasi STBM tingkat nasional, dan Unicef akan memfasilitasi implementasi tersebut. Ketiga, Unicef akan membuat film dokumenter tentang STBM pada oktober mendatang. Dan akan survey lokasi dulu pada 9,10,11 september nanti.
Keempat, akan ada pertemuan Nasional AHL (Advokasi Horizontal Learning) atau belajar bersama-sama. Nah, nanti Kabupaten Kota Se-NTB ini setelah ada komunikasi non formal, akan diundang ke KSB. Begitu pula dengan Propinsi, untuk deklarasi secara bersama-sama tentang STBM. Termasuk program Propinsi tentang pengelolaan sampah atau Zero Waste.
“Diundanglah beberapa anggota AAKOPSI. Tapi, sebelum itu akan kita evaluasi dengan kondisi dan kesiapan kita. Seperti kesiapan Akomodasi serta Transportasi kita. Jangan sampai ribuan orang akan datang kesini, malah kita belum siap.” tandasnya seraya menambahkan, selain hal tersebut, pihaknya juga akan melihat level dukungan pembiayaan dari UNICEF seperti apa. Inilah yang mau disiapkan.
“Tentunya, semua anggota tim STBM baik itu ditingkat Kabupaten, Kecamatan, Desa/Lurah, Peliuk, Semua sekolah dan semua fasilitas yang ada di KSB ini ikut berpartisipasi.” imbuhnya.
“Harapannya, tahun 2019 nanti STBM diKSB ini dikenal dan diakui di Tingkat Propinsi. Kemudian tahun 2020, di tingkat Nasional. Dan tahun 2021 di tingkat Internasional.” Pungkasnya.(KS/yud)