Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Di tahun 2019, Perum Bulog Subdivre Sumbawa, menargetkan serapan beras dari petani sebanyak 43.000 ton. Taget ini lebih besar dari target sebelumnya yakni 40.500 ton.
Kepala Perum Bulog Subdivre Sumbawa Heri Sulistiyo, yang ditemui di ruang kerjnya, Senin (21/01/2019) mengatakan, saat ini stok beras di empat gudang bulog Sumbawa masih cukup banyak, sehingga guna menyediakan ruang penyimpanan untuk menampung hasil serapan tersebut, pihaknya berencana akan melakukan pemindahan nasional atau movenas ke wilayah lain.
“untuk stok saat ini masih cukup banyak. Supaya kita bisa lebih memperbesar penyerapan lagi, kita sudah memasukan usul untuk melakukan pemindahan nasional atau movenas ke wilayah yang lain terutama NTT. Saat ini sedang di proses usulannya. Mudah-mudahan segera terealisasi supaya kita bisa menyerap gabah lagi tahun ini lebih besar lagi,” terangnya.
“Untuk pengiriman yang kita usulkan tahap pertama sekitar 2000 ton ke NTT, rencananya, mudah-mudahan terealisasi. Pengiriman ini dilakukan untuk memperluas gudang penyimpanan kita, supaya hasil panen yang baru bisa masuk,” imbuhnya.
Selain akan melakukan movenas kata dia, pihaknya juga akan menggunakan gudang penyimpanan milik mitra kerjanya yang telah terdaftar. Selain itu lanjutnya, diluar gudang bulog juga akan menggunakan penyimpanan filiall yang ada di masing-masing pabrik penggilingan, sehingga bisa mengcaper hasil panen petani di Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat.
“Kami juga akan menggunakn gudang mitra kerja yang sudah terdafar disini. Di luar gudang bolog, kita ada bilial yang ada di masing-masing penggilingan, itu juga bisa mengkaver hasil yang sudah panen duluan yang di kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat,” ungkapnya.
Terkait harga kata dia, untuk saat ini belum ada perubahan harga, pihaknya masih mengacuh pada Harga Pokok Produksi (HPP) ditambah elektabilitas harga sebesar 10%. Untuk gabah jika dimbah 10% maka harganya Rp. 5.115/kg, untuk beras ditambah 10% maka harnganya Rp. 8.030/kg.
“Untuk sekarang kita belum mengajukan harga baru, kita masih mengacu terkhir kita mengacu pada hpp di tambah 10%. Itu sudah kita terima di gudang bulog. Sampai sekarang kita masih menunggu dari kementerian terkait sosialisai harganya,” demian Heri. (KS/aly)