Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Warga Kecamatan Orong Telu turun ke jalan menggelar aksi demo, Kamis (10/01/2019) di Kantor Bupati setempat.
Masa aksi menuntut pemerintah untuk melakukan percepatan penanganan infrastruktur jalan dan jembatan menuju Kecamatan Orong Telu. Khususnya perbaikan dua jembatan yakni jembatan Berang Punik dan Tempoak Renok yang kini dalam kondisi rusak berat.
Dikantor Bupati, masa aksi sembat bersitegang dengan aparat karena masa sempat memaksa untuk masuk ke ruang bupati namun dihadang oleh aparat. Meski demikian, setelah dilakukan upaya negosiasi antara dua belah pihak, akhirnya masa aksi dipersilahkan masuk ke ruang rapat lantai I kantor bupati, dan diterima oleh Sekda.
Dihadapan Sekda, Riky coordinator aksi menyampaikan sejumlah tuntutannya. Diantaranya, Pertama meminta pemerintah daerah untuk segera melakukan perbaikan terhadap jembatan Berang Punik dan Tempoak Renok, serta satu titik tanjakan menuju Desa Mungkin Kecamatan Orong Telu, yakni tanjakan Sangerepek.
Selanjutnya, masa meminta pemerintah untuk melanjutkan hotmix Kecamatan Orong Telu, serta merubah rute jalan menuju Kecamatan Batu Lanteh, dari rute Pelita-Batu Rotok, menjadi Pelita-Mungkin-Batu Rotok. Sehingga Desa Mungkin yang merupakan bagian dari Kecamatan Orong Telu terdampak perbaikan jalan lingkar selatan.
Sementara itu, Sekda Sumbawa H. Rasyidi untuk memperbaiki infrastruktur jalan dan jembatan yang baik, tentu dilakukan secara bertahap. Dikatakan, karena APBD sudah diketok, maka ada peluang di APBD Perubahan untuk merencanakan satu persatu. Namun menurutnya, yang paling penting saat ini, bagaimana jembatan tersebut dapat dilalui oleh masyarakat.
“Sehingga, jangan lagi kita bangun Jembatan Limpas. Harus jembatan konvensional. Karena pasti akan rusak diterjang banjir. Memang ini tidak mudah, tapi wajib hukumnya untuk kita niatkan,” kata Sekda.
“Saya sudah minta Dinas PU untuk memperhatikan ini. Rupanya mereka sudah menyikapi dengan turun mengecek kondisi lapangan. Minimal penanganan sementara, walaupun belum tuntas,” terangnya.
Setelah mendapatkan jawaban dari pemerintah Daeah, melanjutkan akinya ke DPRD Sumbawa. Disana, masa diterima oleh Ketua Komisi I Syamsul Fikri di dampingi anggota Komisi IV H. Zulkarnaen, Hadir juga pada kesempatan itu, Kabid Bina Marga PUPR Iksan Imanuddin.
Disampaiakan, Iksan pihaknya sudah mengecek kondisi di lapangan, dan hitungan teknisnya sudah disiapkan. Jika kedua jembatan tersebut ditingkatkan menjadi konvensioanl, maka anggaran yang dibutuhkan, masing-masing untuk jembatan Brang punik membutuhkan anggaran Rp. 2,62 miliar. Sedangkan untuk jembatan Tempoak Renok membutuhkan anggaran Rp. 4,1 miliar.
Sedangkan anggaran untuk penanganan sementara, yakni dengan membuat beronjong, anggaran untuk Jembatan Berang Punik Rp. 44. 216.000, Untuk Tempoak Renok Rp. 93. 180.000.
“Kami pastikan, minggu depan kedua jembatan tersebut sudah dikerjakan,” pungkasnya disambut gembira massa aksi. (KS/aly)