Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa – Sejumlah kelompok Tani di Kecamatan Lape dan sekitarnya datang mengadukan persoalan terkait pembangunan jaringan irigasi bendungan Mamak ke DPRD Sumbawa Kamis (30/3/17).
Rapat yang di fasilitasi Komisi II dan III DPRD Kabupaten Sumbawa tersebut, mengemuka beberapa permasalahan yang dianggap akan menganggu pola tanam petani akibat dari adanya proyek pembangunan irigasi bendungan Mamak.
Inder Aunullah wakili pengurus Kelompok tani Kecamatan Lape menjelaskan, adanya proyek pembangunan irigasi ini sangat membantu sekali bagi petani, namun disisi lain, pola tanam yang telah dikembangkan sejak lama oleh petani selama ini, yaitu menanam padi selama tiga kali setahun akan terganggu, karena pembangunan jaringan irigasi tersebut.
Dalam hal ini, pihaknya mengharapkan pembangunan saluran tersebut, tidak akan menganggu pola tanam, “jika petani terpaksa menganti pola tanamnya dengan jagung pada musim ketiga, maka kemungkinan akan merugi, karena petani setempat sangat minim pengetahuan akan pola tanam jagung”. ungkapnya.
Ditambah lagi dengan musibah banjir yang terjadi belum lama ini, petani harus menanggung kerugian besar dan harus membayar utang kepada pihak perbankkan. Dalan hal ini Pemerintah juga harus mempertimbangkan kondisi tersebut
Sementara itu, menanggapi apa yang menjadi harapan para petani, pemerintah daerah melalui Asisten II Setda sumbawa Didi Darsani mengatakan. proses pembangunan saluran irigasi tersebut tidak bisa di undur, menginggat perbaikantersebut sangat diperlukan juga.
Namun disatu sisi, proses pengairan yang berakibat pada pola tanam juga akan berdampak juga, dalam hal ini ia berharap kepada petani, permasalahan ini untuk sementara diserahkan dulu kepada pemerintah untuk mencari solusi terbaik.
Hal yang sama juga disampaikan anggota Komisi II Muhammad yasin musamma sap. ia mengharapkan apa yang menjadi harapan masyarakat dapat dipertimbangkan menginggat sebahagian besar dari mereka merupakan korban banjir.
Yang mengharapkan hasil pertanian pada tahun ini bisa lebih optimal untuk membantu meringankan utang kredit yang dipinjam ke pihak Bank serta mencukupi keperluan lainnya.
Rapat yeng berlangsung selama 1 jam tersebut, akhirnya menyepakati agar pemerintah daerah melalaui beberapa Dinas terkait termasuk dari BWS untuk turun lapangan untuk melakukan kajian.
Jika hasil kajian dilapangan memungkinkan untuk petani menanam padi tanpa menghentikan pembangunan tersebut atau jika harus menanam jagung agar proyek tersebut tetap berjalan, hasilnya akan dibahas kembali pada minggu akan datang di DPRD Sumbawa. (KS/JHS)