MATARAM, Kabar Sumbawa—Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menggelar kegiatan Festival Desa Inovatif, kegiatan ini akan dilaksanakan pada Tanggal 30 dan 31 Maret 2017 di Taman udaya Mataram. Festival Desa Inovatif ini akan melibatkan ratusan desa dari 7 kabupaten di NTB.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Kependudukan dan Pencatatan SIPIL (Dinas PMPD-Dukcapil) Provinsi NTB, Rusman, SH, MH pada konferensi pers dengan sejumlah wartawan di kantornya menjelaskan, festival yang dilaksanakan ini merupakan ajang pertukaran pengetahuan dan inovasi yang tumbuh dan berkembang di desa-desa di NTB.
Festival ini juga diharapkan menjadi model pengelolaan, serta pertukaran pengetahuan dan inovasi, guna mendorong kemajuan pembangunan di desa, menuju NTB sebagai destinasi pariwisata. Festival Desa inovatif ini kata Rusman, lahir dari hasil diagnosa yang dilakukan pelaku program Generasi Sehat dan Cerdas (Generasi) di beberapa wilayah di NTB.
Dari diagosa yang dilakukan tersebut , ternyata banyak ditemukan kegiatan-kegiatan inovatif yang dilakukan atas inisiatif masyarakat, termasuk pemerintah desa, kecamatan maupun kabupaten. Terutama inovasi dalam mengembangkan kegiatan Pelayanan Sosial Dasar (PSD), pendidikan dan kesehatan. Meski begitu, kegiatan-kegiatan tersebut hanya berada di pedesaan, atau bahkan hanya berada di benak para pelakunya dan belum diketahui oleh khalayak, karena belum dikelola dengan baik.
Ditambahkan, kegiatan inovatif yang dimaksud adalah merujuk pada upaya-upaya masyarakat, fasilitator atau pemerintahan desa, kecamatan maupun kabupaten yang ditempuh dengan cara kreatif atau berbeda dari biasanya. Apakah itu merupakan cara baru atau improvisasi dari cara yang telah ada sebelumnya. Bahkan juga aplikatif atau dapat dilakukan sehingga sangat mungkin untuk diadopsi dan direplikasi oleh desa atau daerah lain, karena caranya sederhana dan tidak menuntut penggunaan tekhnologi canggih.
“Festival desa Inovatif ini merupakan festival pertukaran pengetahuan dan inovasi yang terjaring dari desa-desa di NTB, diharapkan menjadi set daerah. Sementara festivalnya sendiri diharapkan dapat menjadi cikal bakal NTB menuju destinasi pengetahuan dan inovasi, mendampingi wisata alam, budaya, kuliner dan syariah yang telah dikembangkan di Provinsi NTB,” tandasnya. (KS/YDS)