
Sumbawa Besar, KabarSumbawa.com – Unjuk rasa tenaga honorer K2, kamis 6/3/2014, di Kantor Bupati Sumbawa, sempat disusupi oknum yang mengatasnamakan mahasiwa.
Pantauan Kabar Sumbawa, ketika para pengunjuk rasa tenaga honorer K2, menyatakan tetap bertahan di depan Kantor Bupati Sumbawa, karena belum ada jawaban yang jelas dari pemerintah terkait nasib mereka.
Tiba-tiba, salah seorang massa mengatasnamakan mahasiwa menyampaikan aspirasinya. Oknum tersebut mengatakan bahwa pemerintah tidak pernah menepati janji. Dalam hal ini, dia meminta agar Bupati menepati janji politiknya dahulu.
Melihat hal ini, para demonstran yang merupakan tenaga K2 itu menjadi heran. Setelah oknum yang menyatakan diri sebagai mahasiswa itu selesai menyampaikan aspirasinya, perwakilan demonstran diminta masuk untuk bertemu dengan perwakilan Pemda Sumbawa. Setelah beberapa menit melakukan pertemuan, perwakilan massa kemudian keluar. Mereka melakukan diskusi kecil dengan demonstran yang lainnya.
Dalam diskusi itu, massa juga mempertanyakan mengapa oknum tersebut bisa ikut melakukan orasi. Karena sesuai kesepakatan mereka, hanya yang mengenakan baju keki saja yang bisa menyampaikan orasi. Karena itu, mereka memutuskan untuk membubarkan diri dan kembali ke tempat kerja masing-masing.
Salah seorang demonstran, Sirajuddin mengatakan, kemungkinan ada oknum lain yang datang untuk membuat aksi tersebut menjadi anarkis. Menurutnya, hal itu diluar konteks mereka sebagai seorang guru yang memberi contoh dan teladan. Jika kami anarkis, itu menandakan bahwa kami bukan guru. Karena itu kami bubar dulu untuk menghindari hal seperti. Karena jika tetap di sini, Bupati yang mengambil kebijakan tidak ada dan kami tidak bisa berbuat apa-apa. Kami akan menunggu keputusan dan akan kembali ke tempat masing-masing,