Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mendapatkan jatah beras impor. Perum Bulog Kantor Cabang (Kancab) Sumbawa membenarkan hal tersebut.
Sebagaimana disebutkan oleh Pemimpin Cabang (Pinca) Bulog Kancab Sumbawa melalui Asman SCPP, Burhanuddin, bahwa pihaknya mendapatkan jatah 1.500 ton beras impor untuk memenuhi kebutuhan di dua wilayah kerjanya yakni Kabupaten Sumbawa dan KSB.
“Kita rencana ada dapat 1.500 ton yang akan dibagi ke beberapa gudang. Dari 1.500 ton itu untuk kebutuhan 2 Kabupaten, yakni Sumbawa 1.000 ton, dan KSB 500 ton. Kita impor dari Vietnam dan Thailand dengan broken 5 persen,” ungkapnya kepada wartawan, Senin (20/11/2023) siang di ruang kerjanya.
Dijelaskan, beras impor tersebut rencananya akan digunakan untuk memenuhi alokasi penyaluran bantuan pangan bulan Desmber 2023, Januari dan Februari 2024.
“Sekitar bulan Desember mulai didistribusikan ke kita berasnya. Rencana untuk kebutuhan bantuan pangan bulan Desember 2023. Kemungkinan juga untuk Januari dan Februari 2024,” jelasnya.
Lanjutnya, saat ini stok di semua gudang Bulog sebanyak 3.000 ton. Jumlah tersebut diperkirakan hanya cukup memenuhi kebutuhan hingga bulan Desember mendatang.
“Karena stok kita mungkin sampai Desember saja mampunya di semua gudang. Sedangkan panennya nanti disekitar bulan April. Sementara stok untuk Januari, Februari kosong, kalau terjadi apa-apa bagaimana. Itu perimbangan Pimwil kita untuk memasukan impor itu,” ujarnya.
Meski kemasukan beras impor tambahnya, tidak akan berpengaruh terhadap harga gabah di Bulog. Selain itu juga, tidak mengganggu ruang penyimpanan di gudang saat misum panen nanti.
“ini memang untuk cadangan kebuhan bantuan pangan. Tidak menganggu harga gabah di Bulog, tidak mengganggu penyimpanan di gudang karena hanya untuk memenuhi selah kekosongan sebelum musim panen,” pungkasnya. (KS)