Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Wakil Bupati Sumbawa. Hj. Dewi Noviany, S.Pd.,M.Pd menbuka secara resmi kegiatan Desiminasi Audit Kasus Stunting (AKS) Tahap II dan Rekonsiliasi Stunting Tingkat Kabupaten Sumbawa, Selasa (22/11/2022) pagi di Ruang Rapat Lantai I Kantor Bupati Sumbawa.
Wabup menjelskan, verdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) dan Survey pemantauan status gizi Kementerian Kesehatan menunjukkan sejak tahun 2013 s.d 2018 angka stunting prevalensi stunting di Kabupaten Sumbawa tergolong tinggi.
Kemudian riset kesehatan Dasar tahun 2013 angka stunting mencapai 37,2%, hasil survei pemantauan gizi tahun 2017 di mana Sumbawa menempati urutan pertama tertinggi dari 10 kabupaten lain di NTB sebanyak 41,82%. Walaupun di tahun 2018 dari hasil riset kesehatan dasar telah mengalami penurunan kejadian stunting sebesar 10% yaitu sebesar 31,53%.
Meskipun angka balita stunting di Kabupaten Sumbawa sudah mengalami penurunan, penanganan stunting harus tetap fokus dilakukan oleh semua pihak di Kabupaten Sumbawa dalam upaya mengantisipasi kondisi gizi kronis yang mengakibatkan anak tumbuh dengan kondisi yang tidak maksimal.
Untuk itu, ia berharap melalui pertemuan ini nantinya dapat menghasilkan komitmen bersama untuk percepatan Penanganan dan penurunan stunting dan menjadi dasar gerakan penurunan stunting di Kabupaten Sumbawa melalui integrasi program/kegiatan yang dilakukan antar perangkat daerah, penanggung jawab layanan dan partisipasi masyarakat sehingga penurunan stunting di Kabupaten Sumbawa dapat terwujud.
“ini merupakan tanggung jawab kita bersama, karena stunting ini tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan badan anak namun juga pertumbuhan cara berpikir bahkan dewasa nanti bisa mempengaruhi potensi generasi penerus dalam berkarya dan bekerja sehingga berdampak pada perekonomian dan kemajuan daerah di masa depan,” tegasnya.
Sementara, Wakil Ketua TPPS Kabupaten Sumbawa yang merupakan Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia pada Bappeda kabupaten Sumbawa Yuni Ilmi Kurniati, S.STP., M.Si mengatakan bahwa ada beberapa hal utama penyebab munculnya stunting diantaranya pola asuh akses Jamba n, air bersih, edukasi lingkungan dan rokok.
Konvergensi penurunan stunting adalah upaya untuk penurunan stunting di mana untuk melakukan intervensi spesifik dan sensitif jadi dari semua audit Kasus stunting yang sudah masuk pihaknya berharap bahwa upaya percepatan penurunan stunting dapat terlaksana dengan baik.
Apalagi keberhasilan dengan konvergensi penurunan stunting menjadi yang terbaik apalagi ini merupakan Tantangan untuk kita semua dapat mempertahankan dan juga menekan laju munculnya kejadian stunting dan kedepannya semua pihak terkait dapat berkontribusi dalam upaya penyelesaian masalah stunting ini.
Sebelumnya, Kepala Kadis Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sumbawa, Jannatulfalah, S.AP dalam laporannya menyampaikan bahwa sasaran keluarga beresiko stunting adalah sebanyak 42.000 dengan keluarga yang sudah didampingi dari jumlah catin yaitu sebanyak 538 orang ibu hamil 861 orang ibu nifas atau menyusui sebanyak 457 orang. Sedangkan kasus yang diaudit adalah 2 calon pengantin, 5 balita, 1 Ibu pasca salin atau menyusui dan 2 ibu hamil. (KS/aly)