Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kabupaten Sumbawa ditingkatkan dari level 2 menjadi level ini. Hal ini dikarenakan, capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama masih dibawah 40 persen.
Terahap hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Sumbawa menargetkan realisasi vaksinasi melebihi 40 persen dalam waktu dua minggu. Untuk mencapai angka ini, setidaknya, dibutuhkan 20.000 dosis vaksin per minggunya.
“Kita minta 20.000 per minggu. Mudah-mudahan ini terealisasi,” kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Sumbawa, Varian Bintoro, S.Sos., M.Si, kepada wartawan, Rabu (27/10/2021) di Sumbawa.
Varian menjelaskan, permintaan tersebut telah disampaikan dalam rapat analisa dan evaluasi (anev) terkait penanganan covid-19 yang dipimpin Wakil Gubernur NTB baru-baru ini.
“Itu sudah ditanggapi dan Alhamdulillah juga sudah ada informasi bahwa akan didrop ke kabupaten/kota se-Pulau Sumbawa vaksin lebih banyak dari standar yang sudah dikasih,” ujarnya.
Menurutnya, selama ini, Sumbawa hanya mendatap jatah vaksin sebanyak 8.500 dosis. Jumlah tersebut dapat dihabiskan dalam waktu dua sampai tiga hari, karena tingginya animo masyarakat. Sehingga dalam satu minggu ada beberapa hari yang tidak bisa terlaksana. Kondisi inilah yang menjadi kendala masih rendahnya realisasi vaksinasi di Kabupaten Sumbawa.
Kendala lain lanjutnya, terdapat masyarakat yang datanya tidak terbaca di aplikasi. Jadi sekarang Capil juga berperan dalam hal mengatasi data masyarakat yang tidak terbaca. Bahkan, Dukcapil menyiapkan hotline khusus untuk pengaduan masyarakat yang datanya tidak terbaca.
Dengan adanya vaksin, pihaknya optimis realisasi bisa melebihi 40 persen dalam dua minggu. Pihaknya sudah mengatur strategi pelaksanaan vaksinasi di semua kecamatan untuk melakukan percepatn. Termasuk menambah tim vaksinator.
“Kita optimis paling tidak dua minggu lampaui 40 persen. Kalau datang hari ini, besok sudah mulai. Karena Dikes sudah mengantisipasi dengan membentuk dan menambah tim vaksinator sampai 50-an. Kemudian juga terutama menambah petugas atau sukarelawan yang menginput data,” pungkasnya. (KS/aly)