Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskomperindak) Kabupaten Sumbawa, meminta para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berdagang diatas tratoar ataupun badan jalan di Kota Sumbawa, untuk tetap menjaga kindahan kota.
Kepala Diskoperindak Kabupaten Sumbawa, Drs. H. Arif, M.Si., mengatakan, bertumpuknya PKL diatas tratoar memang menganggu dan mengurangi estetika dan keindahan kota. Minggu (22/09/2019).
Sehingga, pihaknya selaku liding sektor yang membidangi perdaganan termasuk PKL, minta agar para PKL untuk tetap menjaga keindahan kota, yakni dengan tetap menjaga kebersihan, serta tidak membangun lapak permanen.
“Diharapkan PKL ini supaya ada keindahannya harus juga merawat dirinya, menata dagangannya, tidak berserakan, alias tidak ada sampah disitu,” ungkapnya.
“Kami menekankan kepada mereka (PKL) jangan permanen di atas tratoar kerena itu milik pejalan kaki, kalau sekedar jual sebentar dan pulang, saya kira tidak terlalu menganggu,” sambungnya.
Menurut Arif, banyaknya PKL yang berjualan diatas tratoar bahkan hingga badan jalan, sejarahnya adalah mereka adalah esk pedangan pasar Seketeng yang terbakang beberapa waktu lalu, sehingga sebagain dari mereka memilih untuk berdagang diatas tertoar. “itu eksodus pasar yang terbakar tempo hari, kan banyak pedagang buah didepannya, kerena terbakar, maka mereka tumpah ke jalan raya,” terangnya.
Sekarang ini lanjutnya, upaya keras Pemda Sumbawa ingin mempercapat repitalisasi pasar Seketeng, agar para pedangan tersebut dapat kembali berdagang di pasar, sehingga tidak lagi berdagang diatas tratoar.
“Kami sudah mendiskusikan itu, dibeberapa tempat boleh mereka masuk, seperti di pasar kerato, cuma memang beberapa pedagang ada yang tidak mau, kerena mereka punya naluri pasar, dimana tempat rame, pasti mereka datang. Kedepan, kita berharap pasar seketeng segera tarbangun, agar mereka segera kembali,” pungkasnya. (KS/aly)
