Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Musim kemarau yang melanda sejumlah wilaya di Kabupaten Sumbawa, sangat berdampak pada bidang pertanian. Dimana, berdasarkan data dari Dinas Pertanian (Distan) setempat, sebanyak puluhan hektar tanaman padi mengalami gagal panen karena tidaknya suplay air.
Puluhan hektar tanaman padi yang dimaksud berada di Desa Marente Kecamatan Alas seluas 45 hektar, dan 1 hektar di Desa Penyaring, Kecamatan Moyo Utara.
Kepala Distan Kabupaten Sumbawa melalui Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, Iskandar., mengatakan, kedua lokasi tersebut memang tidak disarakan untuk memanam padi, sebab pada musim sperti ini, suplay air ke dua lokasi tersebut sangat minim, sehingga mengakibatkan kekeringan yang berujung pada gagal panen.
“kalau yang 45 itu sudah gagal panen karena kekeringan, memang tidak direkomendasi untuk tanam padi kemarin. Tapi kata petani disana biasanya pada bulan Juni, Juli masih ada air, makanya mereka berani, tapi ternyata tidak ada air. Sama juga dengan yang di Penyaring, disana jg tidak disarankan untuk tanam padi, karena pola tanam yang direkomendasikan yakni padi-palawija-palawija,” terangnya. Kamis (25/07/2019).
“di Marente juga ada beberapa lahan pertanian yang kondisinya sama dengan yang 45 hektar itu, tapi sekarang sudah bisa diselamatkan, informasi dari KUPT dan PHP dan PPL nya katanya sudah dapat giliran air,” sambungnya.
Terhadap petani yang mengalami gagal panen, ia menyangkan karena para petani tersebut tidak mendaftar asuransi. “kita sayangkan kamarin, dari pihak asuransi mikir-mikir karena asuransi itu dilakukan sebelum tanam, padahal kita tetap melakukan sosialisasikan tentang asuransi ini,” pungkasnya. (KS/aly)