Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Untuk menentukan langkah yang harus diambil pasca kebakaran pasar Sketeng Sumbawa, Pemerintah Kabupaten Sumbawa gelar rapat terbatas, Kamis (24/01/2019) pagi tadi di aula lantai I kantor Bupati.
Rapat dipimpin langsung oleh wakil Bupati Sumbawa, Drs. H Mahmud Abdullah, dan dihadiri oleh Dandim 1607 Sumbawa, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kab. Sumbawa, perwakilan Polres Sumbawa, Pimpinan OPD terkait yaitu Kadis BPBD, Sosial, Bapenda, BPKAD, Bappeda, PU-PR, PR-KP, DPMPTSP, para Kabag Lingkup Setda, Camat Sumbawa, Labuhan Badas dan Unter Iwes, Kepala PLN Cab. Sumbawa.
Dalam arahannya, wabup berharap agar perekonomian masyarakat tidak terhenti. Untuk itu kepada OPD terkait termasuk untuk segera mengambil langkah-langkah kongkrit untuk menetralisir situasi, dengan mengkoordinir dan mengundang para pedagang pasar seketeng, untuk mensosialisasikan dan memutuskan terkait relokasi sementara pasar seketeng.
Ungkapnya, berdasarkan informasi yang diterima dari Kasat Pol-PP, sampai saat ini masih banyak pedagang yang berjualan didalam dan sekitar pasar seketeng, serta segera berkoordinasi dengan Bagian LPBJP Setda Kab. Sumbawa, untuk dapat memprioritaskan relokasi di Taman Kerato.
“Jangan sampai roda perekonomian masyarakat terhenti, mengingat pasar seketeng ini merupakan pasar tradisional terbesar yang berlokasi di pusat Kota Sumbawa,” ucap Wabup.
Untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya kebakaran, Wabup menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian, termasuk untuk menepis suara sumbang yang beredar bahwa pasar seketeng sengaja dibakar, dan minta pihak kepolisian dan Pol-PP untuk membantu pengamanan untuk menghindari konflik, serta untuk segera menutup akses menuju pasar seketeng untuk memudahkan proses penyelidikan.
Dandim 1607 Sumbawa Letkol. Inf. Syamsul Huda, SE menyatakan hal yang sama bahwa setelah dilakukan konsolidasi internal agar segera mengundang dan mengumpulkan asosiasi pedagang pasar seketeng, untuk disosialisasikan tentang rencana ke depan baik jangka pendek, maupun jangka panjang relokasi pedagang terkait musibah yang terjadi, dan harus segera diputuskan masalah kesepakatan relokasi.
Kepala Badan Pendapatan Daerah Wirawan Ahmad, S.Si.,MT melaporkan bahwa jumlah pedagang pasar seketeng 2.267 pedagang, pedagang kios/petak los/took berjumlah 615 pedagang, dan pedagang plataran sejumlah 1.652 pedagang. Yang terkena dampak kebakaran sejumlah 1.900 pedagang, kios/petak los/took sejumlah 525 pedagang, dan plataran sebanyak 1.375 pedagang. Yang tidak terkena dampak sebanyak 140 pedagang, kios/petak los/toko sebanyak 90 pedagang, dan plataran sebanyak 150 pedagang. (KS/)