Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Puan Maharani, mengunjungi korban bencana gempa bumi di Sumbawa.
Dalam kunjungannya, Selasa (20/11/2018) di Kantor Camat Alas Barat, Puan melakukan dialog bersama para korban gempa bumi. Salah satu yang menjadi isi dialognya bersama para korban gempa ini proses penciran dana bantuan untuk korban gempa.
Selain berdialog, Menko PMK juka memberikan bantuan sembako untuk korban gempa, serta bantuan Al-Qur’an bagi musollah-musollah di Alas Barat. Bantuan tersebut diterima secara simbolis oleh beberapa perwakilan masyarakat yang hadir ditempat tersebut.
Dalam sambutannya, Menteri PMK RI, Puan Maharani mengatakan, banyak hal yang dilakukan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah untuk membantu agar Nusa Tenggara Barat segera bangkit.
Salah satunya kata Puan, Pemerintah menyederhanakan persyaratan penerimaan bantuan tersebut, yang semualanya ada 17 persyaratan menjadi satu persyaratan saja yang harus ditanda tangani. Dibuatnya persyaratan menurutnya, agar penerima bantuan ini tidak mendapatkan masalah dikemudian hari.
Ia juga mengatakan, Pemerintah juga ini pokmas-pokmas segera terbentuk. Pokmas inilah kelompok masyarakat yang harus bertanggung jawab memberikan pendampingan, memberikan masukan sehingga para korban mendapatkan haknya untuk bisa membangun rumahnya.
“Kami tidak mau memperlama atau memperlambat yang sudah menjadi hak dari bapak ibu yang terdampak bencana, Riko, Risa, Rika, silahkan pilih, tadi juga sudah disampaikan oleh bapak bupati. Walaupun didalam pelaksanaannya itu di lapangan ada kendala, itu kita harus sama-sama jaga. Jangan sampai setelah menerima uang kemudian uangnya tidak terbangun rumah, jangan sampai setelah menerima uang kemudian bapak ibu mendapatkan masalah, karena ini uang yang dipergunakan adalah uang negara untuk rakyat, jadi rakyat juga harus menggunakannya baik-baik. Dari rakyat untuk rakyat ini uangnya, bukan uangnya siapa-siapa, ini dari bapak-bapak ibu-ibu semua yang ada di seluruh Indonesia, kita berikan lagi untuk rakyat,” kata Puan.
Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimasyah mengatakan, kenapa proses bantuan pemerintah itu begitu sulit, uang yang sudah ada masuk ke rekening masing-masing, tapi kenapa rumahnya tidak juga kunjung di bangun? Menurutnya, walaupun uangnya telah ada didalam rekening, namun ternyata berdasarkan pengalaman yang terjadi di daerah kita yang pernah terjadi serupa dengan ini, kalau bantuan pembangunan rumah akibat gempa itu dicairkan masing-masing proyek, biasanya uangnya habis, rumahnya tidak jadi.
“jadi di evaluasi akhirnya supaya bisa dicegah dan jangan sampai prosesnya ketat, tapi berujung kasus hukum di kemudian hari. Kemarin kita rapat dikantor perdana menteri, kita permudah di fasilitator, mudah-mudahan kalau ada rumah yang penting bisa tahan gempa, sehingga masyarakat bisa kembali ke rumahnya seperti sedia kala,” paparnya.
Sementara itu, Bupati Sumbawa, H. M Husni Djibril, B.Sc., mengatakan, Penanganan pasca bencana gempa bumi, berdasarkan tim verivikasi yang menghasilkan 11 SK Bupati Submawa tentang penetapan hasil verifikasi kerusakan perumahan warga terdampak gempa yang tercatat sebanyak 14.772 unit rumah yg rusak. dari 24 kecamatan, 17 kecamatan yang terdampak. Paling parah alba, alas, buer, lunyuk. Yang lain rusak ringan.
Untuk perkembangan pebangunan hunian warga terdampak gempa, baik berupa huntap mapupun huntara, bahwa pilihan warga untuk huntap atau rumah tahan gempa jenis Risha sebanyak 479 unit, yang sudah terpasang sebanyak 13 unit, lainnya masih dalam proses pemasangan. Huntap jenis Rika 461 unit, yang sudah terpasang 1 unit, 15 lainnya masih dalam proses pemasangan. Huntap jenis Riko 389 unit, 5 unit masih dalam proses pemasangan.
Kemudian, progres untuk huntara yang besumber dari bansos pemda tahun 2018 dilaporkan bawha, dari target 1500 huntara, untuk tahap pertama akan dibangun 442 unit, kedua 459 unit. Sisanya akan dibangun pada tahap ketiga. Tahap pertama telah terealisasi huntara sebanyak 410 unit, dengan rincian progres 30 pesen 33 unit, 50 persen rangka plus atap 57 unit, 100 persen rangka atap dinding sebanyak 320 unit huntara. Adapun huntara yang bersumber dari relawan, 615 unit yang telah teralisasi sbanyak 10 unit, untuk progres 30 – 50 pesern dan 407 unit untuk progres 100 pesern.
Terkait pebmagunan infrastruktur sarana dan prasarana umum darurat, progres pembanguann sarana pendidikan atau sekolah yangs udah mencapai 100 persen banyak 9 unit sekolah dari 24 sekolah ayng terdampak gempa. Selebihnya masih dalam proes pembangunan lantai dinding atau untuk finishing. (KS/*)