Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Demi menghindarai Gratifikasi, Bupati Sumbawa H M Husni Djibril, menunda pemberangkatannya ke Korea Selatan untuk melakukan pertemuan dengan PT. Gimco.
“Butul ada undangan dari Investor Korea Selatan, yang sedianya harus berangkat pada hari selasa malam tangga 10 April medatang, tapi karena ternyata ada halangan, saya belum sefaham maka saya tunda”, ungkap Bupati, Jum’at (06/04/2018) saat bertemu dengan Kabar Sumbawa di ruangannya.
Kenala saya tunda lanjutnya, sebab ini merpakan perjalanan dinas luar negeri, yang pertama kita harus menggunakan paspor biru sebagai pejabat negara, yang kedua di dalam APBD tidak ada di anggarkan perjalanan dinas ke luar Negeri.
“mereka siap untuk memberikan kita tiket tetapi saya tolak karena itu akan menjadi gratifikasi manakala kita di biayai oleh pihak luar yang berkepentingan terhadap pemerintah daerah Setelah saya coba diskusi dengan staf ahli hukum, dan saya juga sudah berbicara langsung dengan dirjen yang mengurus hal ini dan mereka bilang setiap orang luar yang berkepentingan dengan pemerintah daerah menyiapkan fasilitas maka itu bisa menjadi gratifikasi. Takut saya”, ujarnya.
Jika dilihat dari kepentingan undangan ini tambahnya ,ia merasa rugi dengan adanya penundaan tersebut, sebab yang akan di bicarakan disana adalah bagaimana memetakan sumbawa bagaimana potensi-potensi yang mereka butuhkan.
“mereka ini investor yang akan menanamkan modalnya disini untuk mengolah limbah jagung. Bisa kita bayangkan bagaimana hebatnya peningktan ekonomi masyarakat khususnya petani manakala limbah ini kelolah di Kabupaten Sumbawa dengan membangun pabrik. Daripada dibuang percuma”, ujarnya.
Mengenai penundaan ini tambahnya, ia telah melakukan komunikasi dengan dirjen untuk menyampaikan hal ini kepada pihak investor. Sehingga pihaknya dimintai kepastian kapan kesiapan untuk berangkat ke Korea selatan.
“kami di minta sampai tangal berapa penundaannya. Untuk solusinya, nanti akan kita rubah pergeseran anggaran misalnya perjalanan dinas bupati ke luar kota di ubah menjadi perjalanan dinas ke luar negeri”, tambahnya. (KS/aly).