Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa – Memperingati Hari KORPRI ke 45, Hari PGRI ke 71, dan Hari Guru Nasional Tahun 2016, Pemerintah Kabupaten Sumbawa menggelar Upacara Peringatan yang dihadiri oleh para Kepala SKPD, para pegawai lingkup Pemkab Sumbawa, para guru, unsur TNI dan Polri serta lainnya di halaman Kantor Bupati Sumbawa, Selasa (29/11/2016).
Bupati Sumbawa H. M. Husni Djibril, B.Sc dalam amanatnya menyampaikan, penggabungan peringatan ketiga hari besar tiada lain untuk efisiensi, sesuai dengan semangat untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance), yang di dalamnya terkandung prinsip-prinsip efektif dan efisien. Peringatan hari-hari besar tersebut tentunya bukan sekedar untuk melanjutkan tradisi tahunan atau memenuhi tuntutan seremonial semata, tetapi hendaknya dapat dijadikan momentum evaluasi terhadap hal-hal yang telah mampu diperbuat, dan memperbaiki berbagai kekurangan yang masih terjadi.
Dikatakan, KORPRI yang didirikan pada tanggal 29 November 1971 merupakan wadah untuk menghimpun seluruh Pegawai Republik Indonesia. Organisasi Korpri bersifat demokratis, bebas, aktif, profesional, netral, produktif, dan akuntabel. “Di usia yang ke-45 ini, sebagai anggota Korpri semoga kita senantiasa sukses dan teguh dalam menjalankan tugas demi terciptanya sebuah negara yang maju, dan bersama-sama membangun negeri ini menjadi negeri yang makmur dan sejahtera”, harapnya.
“Kita semua adalah abdi negara, dan abdi masyarakat, yang terus memberikan segala bentuk kontribusi yang baik kepada masyarakat, pelayanan yang nyaman dan menyenangkan untuk daerah ini, sehingga kita dapat menciptakan suasana kerja yang profesional dan netral dengan penuh progres dan benar-benar maksimal. Kita digaji oleh rakyat, sebagai Aparatur Sipil Negara, kita diberikan tugas dan amanah untuk melayani kebutuhan masyarakat dan untuk kemajuan bangsa dan negara, sesuai tema yang diangkat tahun ini “Bersama Korpri Meneguhkan Netralitas Dan Meningkatkan Profesionalisme Aparatur Sipil Negara”,ungkap Bupati.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Sumbawa juga mengingatkan bahwa guru bukan hanya sebuah pekerjaan yang dimaknai dengan tugas untuk mendidik anak-anak bangsa pada pendidikan formal saja. Guru adalah panggilan jiwa untuk membantu menyalakan pelita pengetahuan dan kebajikan di dalam diri setiap anak bangsa. Sebagai sebuah profesi yang menciptakan masa depan melalui karakter dan keterampilan generasi penerus bangsa, peran guru sangat strategis di dalam pembangunan nasional.
“Ibarat kopi yang didalamnya ada 3 unsur yaitu, kopi, gula dan rasa. Dimana kopi adalah orang tua, gula adalah guru, dan rasa adalah siswa. Jika kopi terasa terlalu pahit, maka gula-lah yang disalahkan karena terlalu sedikit sehingga kopi terasa pahit. Begitu pula jika kopi rasanya terlalu manis maka gula-lah yang disalahkan karena terlalu banyak. Akan tetapi jika takaran kopi dan gula seimbang sehingga rasanya nikmat, siapa yang dipuji? Tentu semua akan berkata “kopinya mantaap !!”,tuturnya.
“Begitulah hidup, kadang kebaikan yang kita tanam tak pernah disebut orang, tetapi sedikit saja khilaf maka akan dibesar-besarkan. Untuk itu, saya mengajak kepada kita semua untuk ikhlas seperti gula yang larut tak terlihat tetapi sangat bermakna. Kepada para guru, tetaplah semangat mengabdi memberi kebaikan dan menyebar kebaikan, karena guru sejati hadirnya ditunggu, hilangnya dirindu, ilmunya diburu, nasehatnya diseru, dan tingkahlakunya ditiru”, ajak Haji Husni sapaan akrab Bupati Sumbawa.
Di akhir upacara, Bupati Sumbawa menyerahkan beberapa bantuan, yaitu bantuan jaminan hidup dan alat peraba bagi enam orang para penyandang disabilitas melalui dana APBDP Tahun 2016, bantuan tujuh unit kendaraan Puskesmas Keliling di beberapa kecamatan. Selain menyerahkan bantuan, Bupati Sumbawa juga menyerahkan penghargaan kepada juara MTQ Korpri Tingkat Nasional, penghargaan bagi peserta dan pelatih berprestasi pada Seleksi Tilawatil Qur’an ke 24 Tingkat Provinsi NTB Tahun 2016 yang digelar di Kabupaten Lombok Utara beberapa waktu yang lalu. (KS/001)