Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa—Pulau Sumbawa khususnya 3 kabupaten yakni, Kabupaten Sumbawa, Bima dan Dompu akan dijadikan sebagai lumbung pangan jagung nasional. Hal ini disampaikan Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, MP pada kunjungannya ke Kabupaten Sumbawa untuk melakukan panen raya jagung di Kecamatan Uthan, Sabtu (20/8/2016).
Dikatakan menteri, dirinya pernah berjanji pada petani saat kunjungannya tahun lalu di Kabupaten Sumbawa bahwa tidak akan terjadi lagi harga jagung 1500/Kg. Untuk menstabilkan dan mempertahankan harga ditempuh dengan mengendalikan impor jagung.
“Sebagai upaya penstabilan harga, kami pernah menahan 600 ribu ton jagung impor untuk kemudian dikembalikan ke negara asalnya dan hasilnya harga jagung berdasarkan Perpres adalah Rp. 3150/kg,” ujar Andi.
Menurutnya, impor jagung sampai hari ini turun sebesar 60 persen, setelah melihat produksi yang semakin meningkat pihaknya berencana untuk tidak melakukan impor jagung hingga Desember 2016.
“Tahun lalu impor jagung kita 3,6 juta ton dan tahun 2016 ini hanya 2,5 juta ton sehingga dapat dikatakan impor jagung semakin menurun dari tahun ke tahun,” kata Menteri.
Dasar dijadikannya Kabupaten Sumbawa, Bima dan Dompu menjadi lumbung jagung nasional, kata Menteri, pertama adanya agroclimer. Dengan dasar memperhatikan keunggulan komparatif suatu daerah. Bahwa sudah menjadi budaya menaman jagung yang sudah turun menurun di masyarakat Sumbawa, Dompu dan Bima.
“Tidak mudah budaya itu dipertahankan, sehingga kita tinggal mendorong. Sumbawa, Bima dan Dompu. Karena dari dulu telah dikenal sebagai penghasil jagung. Sekarang tinggal kita dorong saja,” ujar Menteri Pertanian.
Ia membandingkan kalau daerah baru tidak gampang untuk merubah mindset. Maka yang dilakukan pemerintah yakni dorong daerah yang sudah menghasilkan. Seperti Lampung, Jawa Timur, NTT, NTB dan Sulsel.
Menteri juga mengutarakan bahwa ketahanan pangan kita menurut economic intelegency lompatannya sangat tinggi. Dengan menjadi lumbung pangan, maka Kementan akan memperhatikan perbaikan infrastruktur pertanian dari hulu ke hilir, yang dampaknya dapat meningkatkan kesejahteraan para petani. (KS/001)