Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa- Himpunan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Sumbawa melakukan aksi demo di kantor Bupati Sumbawa. Isu diangkat oleh HMI erat kaitannya dengan masalah pasar Seketeng yang sudah menjadi lokasi utama perputaran uang di Sumbawa. Tetapi sampai dengan saat ini lokasi tersebut masih terkesan kumuh. Aksi tersebut dimulai dengan melakukan long march dari Lapangan Pahlawan menuju kantor Bupati Sumbawa. Aksi damai tersebut sempat menghambat arus lalu lintas yang ada lantaran para demonstran hampir menggunakan seluruh bahu jalan, Kamis (31/3) kemarin.
Kordinator lapangan (Korlap) Ilham dalam orasinya mengatakan, apa yang dilakukan teman-teman HMI ini merupakan salah satu aksi untuk menyadarkan pemerintah terkait dengan kondisi pasar Seketeng saat ini. Bahkan kondisi yang ada saat ini menunjukkan bahwa pasar tersebut semakin semberaut dan diharapkan perlu ada perbaikan serta menjadi prioritas untuk menjadi perhatian pemerintah Sumbawa saat ini. “Pasar Seketeng ini merupakan pusat ekonomi masyarakat, sehingga perlu ada perbaikan yang mendasar. Kami berharap pemerintah tidak tutup mata dengan kondisi yang ada saat ini,” sebutnya.
Disebutkannya, yang menjadi tuntutan pihaknya saat ini untuk meminta komitmen kepada pemerintah daerah untuk bisa menjadikan pasar Seketeng ini menjadi representave. Tentunya apa yang telah menjadi tuntutan dalam demo ini, pihaknya akan tetap dilakukan pengawalan sehingga didalam perjalanannya bisa terealisasi. “ Kami akan tetap mengawal hal ini, sehingga apa yang telah menjadi tuntutan kami supaya pasar Seketeng ini bisa diperbaiki bisa terealisasi,” tukasnya.
Sementara itu Sekda Sumbawa Drs H Rasyidi yang di dampingi oleh, Asisten I Bidang Pemerintahan Dr M Ikhsan M.Pd, Asisten II bidang ekonomi dan pembangunan Drs H Muhammading M.Si serta Kepala Dinas Koperasi dan Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Drs Zainal Abidin yang menemui masa demonstran memohon dukungan kepada semua pihak untuk bisa melakukan sosialisasi dan pemahaman kepada para pedagang untuk bisa menertibkan dagangannya. Apabila kondisi lapangan tetap seperti itu maka akan banyak membawa penyakit dan terganggunya arus lalu lintas yang ada di lokasi tersebut. “ Saya sangat berterima kasih kepada para mahasiswa yang menyuarakan ini kembali karena pada saat pemerintahan sebelumnya juga sudah dilakukan hal demikian. Tetapi banyak juga masyarakat yang mengabaikan hal ini, ada yang pro ada juga yang kontra. Apabila masyarakat ini sadar maka akan hal yang menjadi masalah selama ini bisa ditanggulangi,” ujarnya.
Dilanjutkan Sekda, tentunya hal ini harus mendapat dukungan dari semua pihak untuk melakukan penertiban sehingga lingkungan yang ada di pasar tersebut bisa menjadi pasar yang representative. “ Apabila kita sudah bersama maka tidak ada yang tidak bisa dilakukan, termasuk kembali menata pasar ini menjadi representative kembali, “ ujar sekda, seraya mengatakan, apa yang disampaikan di kantor Bupati ini untuk bisa juga disampaikan kepada lembaga yang ada lainnya dalam hal ini DPRD. Saat ini sudah saatnya untuk bersama sama dalam memperbaiki segala kelemahan-kelamahan yang ada. “Ini merupakan suatu langkah yang strategis manakala mampu kita tertibkan dan pengaturan lalu lintas, insyaallah kondisi pasar tersebut akan menjadi aman, tertib dan tertata. Sehingga nantinya persoalan yang ada selama ini bisa diselesaikan dengan baik,” katanya.
Sementara itu Asisten II Drs H Muhammading M.Si menyebutkan bahwa, sebenarnya kondisi didalam pasar Seketeng ini masih ada yang kosong. Namun sangat disayangkan perilaku masyarakat yang tidak mau berjualan didalam dengan alasan barang barang yang dijual tidak laku. Pihaknya melalui dinas terkait juga tidak henti-hentinya memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk bisa masuk kedalam tetapi para pedagang lah yang tidak mau memindahkan dagangannya. Selain melakukan penertiban pihaknya juga sudah mengajukan kepada kementerian terkait untuk segera dibangun pasar induk yang berlokasi di belakang terminal Sumir Payung. “ Kami sudah mengajukan pengusulan pembangunan pasar induk tersebut, tetapi sampai dengan saat ini masih ada pertimbangan lain sehingga belum terealisasi,” sebutnya.