Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa—Pimpinan DPRD Sumbawa bersama Ketua dan anggota Komisi IV, Selasa (29/3), mengunjungi SDN Lempeh Sumbawa Besar. Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk melihat secara langsung kondisi sekolah yang mengalami kekurangan ruangan kelas. Menghadapi kondisi tersebut pihak sekolah sebenarnya telah mengusulkan kepada pemerintah daerah terkait pembangunan ruang kelas baru, sebagai jawaban dalam mengatasi kekurangan ruang kelas. Namun hal itu terkendala oleh terbatasnya lahan untuk pembangunan.
Kedatangan Pimpinan DPRD Sumbawa bersama Ketua dan Anggota Komisi IV diterima oleh Kepala Sekolah, Ketua Komite dan jajaran guru SDN Lempeh Sumbawa Besar.
Kepala SDN Lempeh, Rabuna, SPd menjelaskan, bahwa kondisi ini sebenarnya sudah lama terjadi, bahkan sudah sempat mengusulkan agar dibangun lokal baru untuk mengatasi membludaknya siswa yang mendaftar di sekolah tersebut. Kondisi saat ini dari 12 rombongan belajar hanya 9 kelas yang masuk pagi sementara sisanya 3 rombongan belajar harus masuk sore, sebab ruang kelas yang tersedia tidak mencukupi jika 12 rombongan belajar itu seluruhnya masuk pada pagi hari. Selain itu pemerintah rencananya juga akan mengalokasikan anggaran dari DAK, namun terkendala masalah terbatasnya lahan. Belum lagi rencana perluasan jalan boulevard Garuda yang semakin mempersempit kondisi sekolah. “Inilah yang menjadi kendala kami, sehingga sekiranya memungkinkan sebaiknya sekolah dibangun 2 lantai, karena pertimbangan lahan yang terbatas,” ujar Kasek.
Selain itu kata Kasek, mengingat animo siswa untuk mendaftarkan diri di SDN Lempeh cukup besar, bahkan setiap tahunnya banyak calon siswa yang ditolak karena keterbatasan ruang belajar. Maka diharapkan pembangunan sekolah ini diupayakan segera terlaksana, mengingat di Kelurahan Lempeh hanya ada satu SD, tidak sesuai dengan jumlah penduduk yang ada.
Menanggapi kondisi tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Sumbawa, Ida Rahayu, S Ap mengatakan, bahwa pembangunan SDN Lempeh bukan hanya menjadi keinginan pihak sekolah dan komite semata, namun hal ini sudah menjadi kebutuhan. Pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Nasional agar pembangunan SDN Lempeh diupayakan dibangun bertingkat mengingat luas lahan yang sangat terbatas. Sementara kebutuhan masyarakat ubntuk menyekolahkan anaknya tentu akan memilih sekolah yang berdekatan dengan tempat tinggalnya. Kemungkinan ada tiga opsi yang diharapkan dapat memecahkan permasalahan tersebut, yakni melakukan relokasi, membangun sekolah baru atau bangunan sekolah dibuat bertingkat.
Pimpinan DPRD Sumbawa, Kamaluddin ST menambahkan, masalah pendidikan merupakan persoalan serius yang harus segera mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Terkait kondisi SDN Lempeh pihaknya akan segera berkoordinasi dengan dinas terkait untuk segera mendapatkan perhatian khusus. Sebab dari sekian banyak SD yang ada di Kabupaten Sumbawa, hanya SDN Lempeh saja yang mempunyai kelas siang. “Kami akan berkomunikasi dengan dinas terkait untuk membicarakan hal ini, kalau bias sekolah ini dibuat lantai 2 saja karena mengingat lahan yang terbatas,” tandanya. (KS/YD)