Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Kabupaten Sumbawa memiliki sumber daya perikanan yang sangat melimpah. Pemerintah daerah setempat, terus melakukan berbagai berbagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan.
Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Bappeda bekerjasama dengan Wildlife Conservation Society (WCS) menggelar Focus Group Discussion (FGD) tentang Peran Pemerintah Desa dalam Mendukung Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan dan Perikanan Berkelanjutan.
Peserta FGD terdiri dari Kepala Desa, Ketua BPD, dan Pokmaswas yang berasal dari Desa dalam kawasan konservasi. FGD yang digelar di Hotel Grand Samota pada Selasa (30/4/2024) dibuka oleh Kepala Bappeda Kabupaten Sumbawa.
Kepala Bappeda Sumbawa melalui Kepala Bidang Perekonomian dan SDA – Iwan Setiawan, S.P., M.Si, menyampaikan bahwa, proses pembangunan memerlukan keterlibatan berbagai pihak dan multi sector, tidak dapat berjalan dengan hasil yang maksimal bila tidak melibatkan unsur-unsur lain seperti Perguruan Tinggi, NGO, dan lebih penting lagi adalah masyarakat dan desa. Maka kunci yang harus dielaborasi lagi adalah kolaborasi.
“Harus diakui bahwa celah fiscal kita masih terbatas, sehingga diperlukan perencanaan intervensi dengan memperhatikan skala prioritas dan urgensi. Kami mengapresiasi teman-teman WCS yang ikut terlibat aktif dalam pemberdayaan masyarakat di wilayah konservasi untuk mengisi keterbatasan yang ada. Sehingga tujuan pembangunan berlanjutan/SDGs khususnya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dapat tercapai,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, juga menyampaikan materi tentang arah kebijakan pengelolaan perikanan dan konservasi di Kabupaten Sumbawa. Saat ini terdapat 5 Kawasan konservasi di Kabupaten Sumbawa, yaitu Taman Nasional Moyo Satonda, TWP Pulau Liang, Pulau Ngali dan perairan sekitarnya, Taman di Perairan Wilayah Pulau Panjang, Taman di Perairan Wilayah Pulau Keramat, Bedil dan Temudong, dan Taman di Perairan Wilayah Pulau Lipan dan Pulau Rakit.
“Tujuan SDGs No. 14 adalah Konservasi dan Pemanfaatan Lautan, Perairan dan Sumber Daya Lautan secara Berkelanjutan. Tekanan ekploitasi manusia terhadap sumber daya laut terus meningkat, maka pengelolaan perikanan menjadi faktor kunci untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut dan memastikan kelangsungan hidup manusia yang bergantung pada sumber daya perikanan” paparnya.
Untuk desa-desa di wilayah pesisir yang masuk ke dalam Kawasan konservasi, pihaknya mendorong untuk berperan aktif melakukan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan perikanan berkelanjutan misalnya melalui penggunaan anggaran desa untuk stimulant operasional pokmaswas.
“Dalam ketentuan arahan penggunaan dana desa juga sudah disebutkan tentang itu. Kedepannya mungkin perlu juga ada pengaturan insentif bagi desa-desa yang berperan aktif dalam pengelolaan perikanan berkelanjutan ini,” pungkasnya. (KS)