Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Pemda Sumbawa tengah gencar melaksanakan program penurunan stunting. Salah satu upayanya adalah mengadvokasi masyarakat guna memberikan ASI eksklusif bagi bayi yang baru lahir. Sebab, pemberian ASI eksklusif merupakan salah satu upaya pencegahan terjadinya stunting.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, Fikri, SKM mengatakan, program ASI eksklusif adalah salah satu bagian intervensi yang dilakukan guna penurunan stunting. Dimana setelah bayi dilahirkan, minimal enam bulan harus diberikan ASI eksklusif. Karena selama enam bulan, ASI mengandung colostrum yang bisa meningkatkan antibodi bagi sang bayi.
“Untuk intervensi dari kami, bagaimana caranya dalam seribu hari kehidupan. Dimana bayi kita pantau terus sejak dalam kandungan hingga melahirkan. Kemudian kita intervensi advokasi kepada semua ibu yang melahirkan harus memberikan ASI eksklusif bagi bayinya,” ujar Fikri saat ditemui di ruang kerjanya, belum lama ini.
Pemantauan dilakukan melalui kegiatan posyandu di masing-masing dusun, desa dan kelurahan. Perkembangan anak juga selalu dipantau hingga berumur lima tahun.
Namun, pihaknya masih menemui kendala ada ibu yang baru satu bulan melahirkan, meninggalkan anaknya untuk bekerja ke luar negeri. Sementara anaknya dititipkan untuk diasuh oleh neneknya.
Karena itu, perlu ada regulasi atau kebijakan sosial di tengah masyarakat untuk mengontrol hal ini. Sebab ini menjadi faktor penyebab capaian pemberian ASI eksklusif menjadi tidak tinggi.
“Pola-pola masyarakat ini yang harus diubah. Inilah yang menjadi PR untuk terus kami berikan pemahaman kepada masyarakat,” imbuhnya.
Dengan advokasi seperti ini, lanjut Fikri, minimal bisa memberikan gizi yang baik bagi bayi demi tumbuh kembang yang sempurna. Pihaknya berharap ada regulasi terkait persoalan ini mulai ditingkat desa, sebagai bentuk perlindungan bagi bayi yang baru lahir. (KS)