Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Pemerintah Daerah (Pemda) Sumbawa melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Pedagangan (KUKM Indag) terus mendorong tumbuhnya wirausaha baru di bidang industri kreatif terutama pada pelaku usaha starup. Upaya tersebut dituangkan melalui pembentukan Lembaga Inkubator yang diberi nama Mikobion Sumbawa.
“Kami sudah membuat lembaga inkubator namanya Mikobion Sumbawa. Lembaga ini sebagai upaya kami untuk melahirkan wirausaha baru terutama dalam kontek usaha starup. Jadi industri krearif kita akan coba inisiasi lahirnya dari sini,” kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas KUKM Indag Sumbawa, Iwan Setiawan, Selasa (18/07/2023) di Sumbawa.
“Sudah kita dirikan, dan pekan kemarin kami diundang ke Serpong di Tengerang untuk lebih belajar lagi bagaimana mengelolah lembaga ini oleh Kementerian Koperasi,” tambahnya.
Menurutnya, langkah selanjutnya setelah pembentukan lembaga ini adalah melalukan inkubasi terhadap 5 Tenan atau wirausahawan yang akan dibina di dalam inkubasi.
Penentuan calon tenan lanjutnya, akan dilakukan seleksi dibeberapa tempat. Setelah menemukan tenan, makan akan dimasukan dalam proses inkubasi selama 1 sampai 2 tahun, kemudian dimitrakan dengan pemodal atau investor.
“Sehingga, setelah keluar dari masa inkubasi di kami, mereka sudah bisa berjalan. Ini yang kita harapkan, tidak terus menerus kita bina, tapi dengan pembinaan yang kita lakukan, mereka betul-betul kokoh dan siap untuk keluar sebagai wirausaha,” ungkapnya kepada wartawan.
Kemudian juga lanjutnya, kaitan dengan komoditi yang akan diinkubasi adalah komoditi yang mempunyai prospek seperti ekonomi krearif atau perdagangan yang mengarah pada sektor ekspor.
Lebih lanjut dijelaskan, proses-proses inkubasi yang akan dilakukan, seperti bagaimana melegalkan mereka berusaha, memfasilitasi sertifikasi-sertifikasi, sehingga, setelah inkubasi, mereka benar-benar legal dan siap bersaing.
“Ke depan setelah inkubasi yang kita coba pada 5 tenan ini dulu, kita akan lihat perkembangannya, lakukan monitoring, evaluasi dan akan kita perluas,” terangnya.
Jika tidak ada kendala sambungnya, pekan depan mulai dilakukan simulasi. Bertemu dengan beberapa pihak yang berkompeten seperti tenaga pendamping UMKM yang telah tersertifikasi BNSP.
“Jadi kapabilitas mereka di bidang itu sudah diakui secara nasional. Mudahan dalam akhir bulan ini atau awal bulan depan kita sudah bisa luncurkan untuk memulai aktifitas menseleksi tenan yang akan kita bina,” tukasnya.
Kepala Dinas KUKM Indag Sumbawa Dr. Dedi Heri Wibowo menambahkan, pihaknya terus melakukan terobosan – terobosan berkaitan dengan koperasi dan UMKM.
Beberapa terobosan dimaksud seperti, pembentukan Lembaga Inkubasi Bisnis yang diberi nama Mikobion Sumbawa. Kemudian Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H). Selanjutnya, terobosan dalam mengintegrasi pelayanan legalitas berusaha.
“Kita ingin membangun ekosistem yang terkini dengan kondisi sekarang ini. Supaya pelaku usaha kita lebih bervariasi tidak hanya kuliner saja. Kita ingin agar berkembang ke usaha produktif lainnya,” terangnya didampingi Kabid Perindustrian Andi Kusmayadi.
Pada intinya sambung kadis, pihaknya ingin mengajak masyarakat dan pelaku usaha untuk berusaha yang bersifat produktif dan masuk akal. “Bukan usaha yang tidak masuk akal apalagi yang berkedok investasi,” pungkasnya. (KS)