Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Kabupaten Sumbawa bahwa petani masih belum mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai Harga Eceren Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapala Bidang Perdagangan Dinas KUKMINDAG Sumbawa Iwan Setiawan, S.P, M.Si., yang juga anggota KP3 Sumbawa dalam Rapat Persiapan Ketersediaan Pupuk Subsidi untuk Musim Tanam MH 2022/2022 di lantai I Kantor Bupati, Kamis (25/08/2022) pagi tadi.
Rapat dipimpin oleh Wakil Bupati Sumbawa, Hj. Dewi Noviany, S.Pd. M.Pd., dan dihadiri oleh dinas dan instansi terkait, Satgas KP3, perwakilan perusahaan pupuk, dan para distributor pupuk se – Kabupaten Sumbawa.
Dalam laporannya, Iwase – akrab pejabat ini disapa, menjelaskan, hasil monitoring KP3 diketahui jumlah alokasi selama satu tahun untuk Urea sebesar 44.228 ton meningkat sebesar 11% bila dibandingkan dengan alokasi perubahan Tahun 2021 sebesar 39.669 ton. Namun jumlah tersebut masih belum memenuhi jumlah kebutuhan dalam e-RDKK, hanya sebesar 71%. Sedangkan pupuk NPK berkurang 35% dari 16.483 ton menjadi 10.731 ton.
Kemudian, pendistribusian Urea sampai dengan tanggal 23 bulan Agustus 2022 telah mencapai 70,62% dari alokasi atau sebesar 31.232,35 ton dari 44.228 ton, dengan total rencana MT I dan MT II sebesar 29.629,82 ton dan sudah terealisasi sebanyak 31.232,35 ton atau sudah melebihi target sebesar 1.602,530 ton.
Distribusi Pupuk Bersubsidi terangnya, saat ini dilaksanakan oleh 5 distributor yang terdiri dari 2 distributor pupuk Urea dan Non-Urea serta 3 distributor pupuk Urea, sehingga memerlukan konsolidasi jumlah dan wilayah kerja distributor untuk memudahkan pengawasan.
Adapun permasalahan yang muncul di lapangan lanjutnya, Petani masih membeli pupuk bersubsidi diatas Harga Eceran Tertinggi (HET). Terhadap hal ini, pihaknya akan meningkatkan pengawasan di lapangan.
“KP3 sudah meminta Produsen dan Distributor untuk melakukan pembinaan yang intensif terhadap pengecer/kios,” pungkasnya. (KS/aly)