KP3 Sumbawa Sebut Stok Bulanan Pupuk Subsidi Aman

Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) Kabupaten Sumbawa memastikan stok bulanan pupuk subsidi dalam keadaan aman. Hal ini terungkap setelah melaksanakan inspeksi di gudang lini II atau gudang produsen pupuk di Wilayah Kabupaten Sumabawa, Senin (15/08/2022) pagi tadi.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas KUKMINDAG Sumbawa, Iwan Setiawan, S.P., M.Si., menjelaskan, berdasarkan hasil inspeksi yang dilakukan, diketahui stok pupuk subsidi di Gudang Lini II saat ini tersedia dan cukup sesuai stok bulanan yang dipersyaratkan.

“Saat ini tersedia sekitar 2.700 ton di Gudang Lini II, sudah termasuk stok untuk tiga minggu kedepan,” ungkap Kabid Perdagangan yang juga anggota Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida Kabupaten Sumbawa ini.

Baca juga:  Wakil Bupati Apresiasi Peran Bawaslu dalam Pengawalan Demokrasi di HUT ke-17

Menurutnya, isi kelangkaan pupuk masih saja menjadi momok setiap awal musim tanam, terutama pada musim hujan. Hal ini dikarenakan terjadi tanam serentak yang memerlukan ketersediaan pupuk secara bersamaan.

Sementara pupuk tidak tersedia banyak pada awal musim tanam karena berbagai faktor. Pada bulan-bulan lain, seperti musim kemarau saat ini, petani jarang yang memerlukan pupuk sehingga mereka tidak melakukan penebusan pupuk di kios pengecer.

.

“Langkah praktis yang harus dilakukan oleh petani adalah melakukan penebusan pupuk saat pupuk tersebut tersedia seperti saat ini, sesuai dengan quota e-RDKK yang menjadi hak mereka. Kemudian menyimpannya untuk dapat dipergunakan pada saat musim tanam depan” jelasnya kepada wartawan usai inspeksi.

Baca juga:  Sumbawa Jadi Tuan Rumah Pertama Forum INKINDO NTB, Bahas Regulasi dan Transformasi Digital

Lebih lanjut ia menjelaskan, kapasitas Gudang Lini II terbatas, tidak mampu menampung semua kebutuhan pupuk petani di Kabupaten Sumbawa pada satu musim tanam secara bersamaan. Kapasitas tampung Gudang Lini II hanya sekitar 7 ribu ton. Bila dibandingkan dengan kebutuhan untuk Urea saja pada awal musim tanam diperlukan 18-22 ribu ton.

“Untuk itu, diharapkan petani bisa melakukan penyimpanan pupuk lebih awal sebagai salah satu upaya meminimalisir terjadinya kelangkaan,” pungkasnya. (KS/aly)

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -iklan idul Fitri - Advertisment - iklan idul Fitri - Advertisment - iklan idul Fitri

Terbaru