Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Sejumlah wilayah di Kabupaten Sumbawa mulai memasuki musim panen. Sayangnya, harga gabah ditingkat petani justru anjlok. Harga gabah ditingkat petani berkisar Rp 3.200 – Rp 3.600 per Kg.
Terhadap kondisi tersebut, Wakil Bupati Sumbawa Dewi Noviany, S.Pd., M.Pd., mengatakan, Pemeritah Daerah harus terlibat mengatasi persoalan tersebut. Menurutnya, pelru duduk bersama memikirkan upaya apa yang akan dilakukan terhadap anjloknya harga gabah.
“Pemerintah harus ikut terlibat dengan harga gabah anjlok. Salah satunya ini kita duduk bersama dengan Pimpinan Daerah, DPRD, Dinas terkait, maupun Bulog untuk membicarakan kelanjutannya,” kata Wabup kepada wartawan usai mengikuti Panen Perdana Padi Kegiatan Sistem Pertanian Berkelanjutan, Rabu (23/03/2022) di Desa Poto Kecamatan Moyo Hilir.
Selain itu lanjut Wabup, ia berencana akan mewajibkan ASN mendapatkan beras masing-masing 10 kg per orang. Ini akan berlangsung sampai harga gabah kembali normal. Bagaimana penarapannya, akan dibahas lebih lanjut.
Menurutnya, pemberian beras kepada ASN bukanlah hal yang baru. Sejak dulu, ASN telah menerima tunjangan berupa beras yang disalurkan melalui koperasi.
“ASN ini hampir 8.000 ini untuk mewajibkan mendapatkan beras 10 kg 1 orang. Kalau nanti sudah (harga gabah – Red) normal di stop berasnya ke ASN, tapi kalau mau dilanjut tergantung ASN nya juga. Sekarang diganti dengan uang, waktu kami dulu jadi ASN tetap beras ngambil di koperasi. Dari saya masih kecil kalau bapaknya pegawai negeri jatah (beras-red) anak istrinya sekian. Dulu dapat beras, sekarang jadi uang,” pungkasnya. (KS/aly)