Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Wakil Bupati Sumbawa Dewi Noviany, S.Pd., M.Pd bersama Ketua DPRD Sumbawa Abdul Rafiq, S.H., melakukan penen perdana padi kegiatan sistem pertanian berkelanjutan di Desa Poto, Kecamatan Moyo Hilir, Rabu (23/03/2022) tadi pagi.
Kegiatan sistem pertanian berkelanjutan tersebut merupakan kegiatan kerjasama antara Pemda Sumbawa melalui Dinas Pertanian dengan PT. Petrokimia Kayaku.
Turut hadir, Kadis Pertanian Sumbawa, Dandim Sumbawa, Camat Moyo Hilir, Kapolsek Moyo Hilir, Danramil, Kepala Desa Poto, Penyulu Pertanian, Managemen Petrokimia Kayaku, serta sejumlah Kelompok Tani setempat.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, Ir. Ni Wayan Rusmawati, M.Si menyampaikan, kegiatan ini merupakan salah satu bagian dalam upaya peningkatan produksi pertanian. Di mana di dalam program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa poin ketiga, meningkatkan penggunaan benih unggul berkualitas, penggunaan pupuk organik, dan pemanfaatan alat dan mesin pertanian.
“Ketiga ini sudah pas kita lakukan di area ini. Di dalam kegiatan ini tadi sudah kita saksikan bersama hasil demplot ubinan yang sudah dilakukan itu dalam satu hektare kita sudah bisa memproduksi 10, 72 ton perhektare. Dan ketiga yang masuk dalam unggulan pimpinan kami disitu sudah lengkap, ada penggunaan pupuk organik, ada penggunaan alat dan mesin pertanian, penggunaan bibit bermutu sudah lengkap di sini. Produksinya tidak kalah tinggi seperti yang dilakukan di tempat lain,” ungkap Kadis dalam laporannya.
Menurutnya, penggunaan pupuk organik ini merupakan salah satu upaya agar para petani tidak tergantung dengan penggunaan pupuk kimia.
“Paling tidak sekarang kita menggunakan pupuk sinar bio yang merupakan produksi PT Petrokimia 100 kilogram, mungkin urea cukup 100 kg. Kemudian yang berikutnya bisa dikurangi ureanya. sehingga sinar bionya bisa ditambah jumlah kilogramnya. Itu yang kami harapkan, semua itu dalam rangka kita mensukseskan sistem pertanian berkelanjutan,” harapnya.
Wakil Bupati Sumbawa, Dewi Noviani, S.Pd., M.Pd ., mengapresiasi kegiatan pertanian berkelanjutan ini. Ia berharap, melalui kegiatan ini, semua pihak mengencerkan penggunaan pupuk organik, agar pertani tidak lagi bergantung pada pupuk kimia.
“Ini yang luar biasa menurut saya. Ini jadi demplot yang menggunakan pupuk organi bisa menjadi contoh untuk di semua kecamatan yang ada di Kabupaten Sumbawa. Bila perlu nanti kita sampaikan ke Pak Gubernur untuk jadi contoh untuk saurada kita yang ada di Pulau Lombok,” ungkap Wabup.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPRD Sumbawa Abdul Rafiq, S.H. Menurutnya, penggunaan pupuk orgtanik tidak hanya dilahan demplot ini saja, tetapi bisa menjadi percontohan di semua kecamatan. Termasuk juga tidak pada pertanian padi saja, melalainkan sektor pertanian lainya. Sehingga, ketergantungan petani terhadap penggunaan pupuk kimia bisa berkurang.
“Dan saya berharap juga nanti acara seperti ini bisa dilaksanakan di tempat tempat lain, sambil kita memberikan edukasi pemahaman kepada teman teman petani kita. Sehingga ketika itu kita lakukan tidak lagi ada lagi alasan bahwa Kabupaten Sumbawa tidak swasembada pangan. Sehingga apa yang menjadi visi misi Bupati dan Wakil Bupati di point ketiga itu bisa kita penuhi,” harapnya.
Sebelumnya, Raditya farahadian Area manager wilayah Nusra PT. Petrokimia Kayaku., menjelaskan, Sistem Pertanian Berkelanjutan atau diberi nama Sustainable Balance Farming (SBF) yakni memperbaiki unsur tanah yang selama ini telah rusak akibat penggunaan pupuk kimia.
Untuk mengembalikan kesuburan tanah lanjutnya, pihaknya menggunakan pupuk organik Hayati Sinar Bio. Di mana, di dalam pupuk tersebut, terkandung mikro organisme yang ada dalam tanah. Unsur tersebut lah yang dibutuhkan oleh tanah selama ini.
“Jadi, itu fungsinya dari SBF ini berkelanjutan. Jadi, tidak hanya kita ambil hasilnya tapi kita kembalikan lagi ke dalam tanah. Kita sebagai produsen pupuk dan pestisida bertanggung jawab mengembalikan itu supaya tanah kita kembali subur seperti lima belas dua puluh tahun yang lalu. Caranya kita masukkan sinar bio itu, kita kembalikan unsur unsur hara tanah kita, kita kembalikan mikro organisme ke dalam tanah dengan memberikan pupuk hayati sinar bio. Itulah namanya program kita SBF. Jadi dari mulai tanah sampai panen kita betul kawal,” jelasnya.
Melalui program ini tambahnya, diharapkan, dapat meningkatkan produktivitas pertanian, mengambalikan kesuburan tanah, hingga mengurangi penggunaan pupuk kimia.
“Minimal bertahap lah. Tapi dengan biaya yang sama, dengan produktivitas pasti kita akan pelan pelan akan beralih. Kemarin dengan demplot ini pupuk subsidi kita coba kurangi, kita perbanyak hayatinya hasilnya sangat signifikan dan lebih baik,” pungkasnya. (KS/aly)