Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Kabupaten Sumbawa menjadi salah satu Kabupaten/Kota di NTB yang masuk ke dalam zona Merah stunting (Kerdil) di NTB. Dimana, angka berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka stunting Kabupaten Sumbawa berada diatas 30 peres.
Terkait hal tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa, H. Lalu Budi Suryata, SP., menilai, dari kondisi tersebut, bahwa hingga saat ini sebagian masyakat Sumbawa masih hidud dibawah garis kemiskinan dan bergizi buruk. Sehingga menyebabkan angka stunting di Kabupaten Sumbawa memperihatinkan.
Sehingga lanjutnya, penanganan stunting merupakan kewajiba bersama untuk bagaimana menciptakan kehidupan masyakat yang lebih baik dalam rangka meminimalisir Stunting di Kabupaten Sumbawa.
Atas dasar itu, ia mendorong agar Pemerintah Daerah melalui semua Oregnisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mensinergikan programnya dalam rangka menjebantani persoalan stuting di Kabupeten Sumbawa.
“Semua program yang ada di OPD minimal fukos programnya harus difokuskan kepada bagaiaman mengatasi stunting. Bahkan kami di DPRD juga saat pembahasan anggaran selalu menyampaikan itu. Oleh karena itu, kita tidak bisa berkerja biasa-biasa saja, tetapi kita sekarang ini harus kerja dengan etos yang luar biasa. Oleh karena itu, disetiap program yang ada di masing-masing OPD harus bersinergi dalam rangka mendorong agar program itu mampu menjembatani prosoalan stunting di Kabupaten Sumbawa,” paparnya, Jum’at (16/08/2019) kepada Kabar Sumbawa, di ruang kerjanya.
Menurut Budi, stunting merupakan salah satu persoalan yang harus segera dituntaskan oleh Pemerintah. Sebab, jika hal tersebut tidak segera dituntaskan kata Budi, dikhawatirkan garenasi penerus di Kabupaten Sumbawa, selain memiliki fisik yang tidak sempurna (kerdil), juga akan berpengaruh pada pola pikirnya.
“Karena hal ini dibiarkan maka kita khawatir bahwa generasi kedepan selain kondisi fisiknya yang tidak sempurna, tapi juga berpengaruh pada kemampuan otaknya. Karena itu tidak boleh main-main lagi, ini sudah lampu merah buat kita. Kita tidak boleh malu, kita harus bekerja keras, semoga tahun depan ada perubahan penurunan angka stunting,” pungkasnya. (KS/aly)