kabarsumbawa.com – Mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) tentu yang terbenak di dalam pikiran kita dalah untuk menggukan hak pilih. Namun berbeda pada TPS 09 Kelurahan Seketeng, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa. Rabu (27/06/2018).
Bertempat di halam Istana Bala Kuning kediaman Sultan Muhammad Kaharuddin III ini menyediakan pemandangan yang berbeda bagi para pemilih yang hendak menggunakan hak pilihnya pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB 2018, yakni berawal dari pintu masuk TPS, pemilih disambut dengan “Sakeco” yang merupakan kesenian khas Sumbawa.
Setelah memasuki halaman TPS, pemilih disambut oleh petugas TPS yang menggunakan pakaiyan adat Sumbawa. Yang menariknya lagi, sambil menunggu giliran untuk melakukan pencoblosan, pemilih di mencicipi jajanan khas Sumbawa yang disediakan oleh petugas Bazar Kue Khas Sumbawa di TPS ini.
Tidak hanya itu, pemilih yang telah usai melakukan pecoblosan di bilik suara bisa mengikuti lomba lari karung yang juga di selenggarakan oleh petugas TPS 09 ini.
Ketua TPS 09 Kelurahan Seketeng, ir. Heri Dwikallarat., mengatakan bahwa di Sumbawa pertama kali TPS menggelar permaian rakyat yakni lomba lari karung untuk menghibur para pemili yang datang ke TPS 09.
Mengenai kue bazaar yang bercirikhas Sumbawa lanjutnya, bertujuan untuk membangikitkan kembali kuliner khas Sumbawa. “Jadi semua tamu-tamu peserta pilkada ini kami persilakan untuk mencicipi jajanan khas Sumbawa, sebelum mereka melakukan pencoblosan”, ujarnya.
Sedangkan untuk pakaian adat yang kami kenakan ini tambahnya, agar menjadi cirikhas serta kebanggaan terhadap pakaian adat Sumbawa yang kita miliki agar menjadi acuan untuk anak cucu kita dikemudian hari.
Sementara itu, Hikmawan SH., mengatakan bahwa pada perinsipnya konsep yang diemban dalam TPS 09 Keleurahan Seketeng ini adalah kolaborasi penyelenggara pemilu yaitu KPU dengan Pemerintah Kecamatan, sampai pada RT artinya, apa yang diberikan oleh pemerintah kecamatan dalam hal ini yang diterapkan oleh TPS 09 ini menunjukan bahwa masyarakat memiliki tingkat kepedulian yang tinggi.
“Ini dibuktikan dengan cara mendesain TPS, kemudian dengan menyiapkan panganan-panganan local ditambah dengan permainan rakyat”, katanya.
“Tentu ini tidak berbicara dana tapi berbicara nuansa demokrasi dalam hal ini pemilu gubernur NTB adalah sesuatu yang lazim, yang tidak perlu ditakutkan, tetapi sesuatu yang harus dinikmati dalam suasana keakraban dengan penuh persaudaraan, sehingga nilai-nilai sumbawa ini menunjukan jati diri bahwa orang sumbawa siap melaksanakan pesta demokrasi ini sebagai pesta rakyat yang harus dimiliki masyarakat melalui konsep-konsep yang diterapkan di dalam TPS 09 ini”, tambahnya. (KS/aly).