Kemiskinan Bagian Dari Modus Pembangunan

Date:

Kemiskinan Bagian Dari Modus Pembangunan

Oleh: Muhazi Ramadhan

Dalam kurun Waktu tahun 2017 Jumlah penduduk miskin sumbawa sebesar 68,690 Orang, atau sebasar 16, 12 Persen dengan jumlah penurunan 0,61 persen tingkat kemiskinan. Berdasarkan Komitmen dengan Pemerintah Provinsi NTB target penurunan angka kemiskinan dikabupaten sumbawa sebesar 2 persen tentu jika dilihat dari hasil evaluasi akhir tahun ibarat busur panah yang jauh meleset dari target sasaran.
Banyak yang bertanya, apa yang terjadi? Apakah pemerintah bersungguh-sungguh dalam memberantas kemiskinan. Pertanyaan tersebut wajar terluapkan atas dasar Di RPJM pemerintahan Husni-Mo salah satunya adalah membahas tentang pemberantas kemiskinan dan terlebih lagi Komitmen target yang dibangun bersama pemerintah Provinsi NTB.
Permasalah tersebut malahirkan kemungkinan yang teramat kompleks, sehingga perlu pengamatan yang konferensif serta kajian yang cukup lama untuk menemukan tabir yang berlindung dalam tirai berlapis tanya tersebut.
Pertanyaan Pertama kemudian, Siapkah pemerintah daerah untuk menerima keadaan terjadi penggurangan push Bantuan anggaran NAWACITA (Program pembangunan dari pinggiran) diakibatkan tingkat kemiskinan yang rendah?
Dalam aspek ini, kita ketahui bersama bahwa konsentrasi pembangunan pemerintah jokowi adalah daerah timur termasuk sumbawa merupakan kawasan target pengembangan dalam hal masyarakat miskin dan termiskinkan.
Berbagai bentuk program yang dikucurkan oleh pemerintah pusat dan alhamdulillah cerminan yang nampak adalah pemuda bisa mendapati pekerjaan, yang walaupun bentuk fisik non fisik (proyek ghoib) kita tidak tau bagaimana.
Apakah kemiskinan didasari pula oleh pertumbuhan penduduk, tentu iya. Tersebut dapat mengakibatkan merebaknya kemiskinan bersifat turunan, sehingga wajar kemudian masalah kemiskinan kian tiada jalan keluarnya, dan terlebih berakibat pada tingginya tingkat pengangguran yang berakhir pada penyelamatan diri di pelaminan biru dengan mempelai yang lebih kaya hingga mampu dikelola kekayaanya.
Pertanyaan kedua,untuk apa dan bagaimana kesungguhan dana bantuan Kerabat (Berantas Rentenir) agar mampu mengurangi kemiskinan dengan menyimak hasil evaluasi 2017 tersebut?
Diakui atau tidak, setiap niatan tulus pastilah berdampak pada hasil yang baik, terlebih lagi dana Kerabat yang telah dikucurkan oleh pemerintahan Husni-Mo, namun seberapa besar efek yang dirasakan untuk mengurangi angka kemiskinan “entahlah”, saya hanya berkaca pada hasil dari evaluasi 0,61 persen tersebut.
Tentunya setiap bantuan program harus didasari pada kajian yang masif hingga sesuai pada ukuran target keberhasilan yang dihasilkan, jangan kemudian melepas api dalam jerami lalu hasil yang diraih itu tidak ada.
Epilog
Mampukah kita menjadi Daerah yang mandiri, bukan malah menjadi daerah yang hanya mengharapkan donor anggaran pusat kita buktikan atas dasar prestasi yang dilakukan,. Sejatinya, sumbawa harus menjadi daerah yang mampu melahirkan kemandirian pembangunan tanpa berharap bantuan dari siapapun kesungguhan tersebut yang membuat kita menjadi hebat dan bermartabat.
Kemiskinan jangan ditanya obatnya karena itu tidak mungkin masyarakat kita sudah terbiasa hidup dalam kesederhanaan, urus kesehatan dan pendidikan mereka selama keran pemikiran terbuka ia akan mendobrak kemiskinan itu sendiri, kesadaran moral lebih penting dari segalanya. Wallahualam bishowab

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

iklan caleg iklan caleg

Populer

More like this
Related

DISIPLIN POSITIF MULAI DARI RUMAH HINGGA KE SEKOLAH

Penulis : Nasruddin, S.HI - Mahasiswa Program Pascasarjana Manajemen...

PERAN GURU UNTUK SISWA DI ERA REVOLUSI INDUSTRI

Oleh : Riska Harmelia – Mahasiswa Semester III Pendidikan...

Problem Based Blended Learning sebagai Bentuk Implementasi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka

Oleh : Fahmi Yahya - Dosen Pendidikan Fisika Universitas Samawa, Mahasiswa...

PARADIGMA PENDIDIKAN PROGRESIF PROFETIK SEBAGAI PILAR PENDIDIKAN BERPENCIRI DALAM MENGHADAPI TANTANGAN PENDIDIKAN GLOBAL

OLEH: SYAIFULLAH, S.Ag - Mahasiswa Program Pascasarjan Manajemen Inovasi...