Sumbawa besar, Kabarsumbawa.com- Kita belajar dari Syech Zainuddin Tepal As-Sumbawi kata H. Fahri Hamzah wakil ketua DPR RI mengungkapkan kekagumanannya atas sosok ulama dari sumbawa dalam acara badah buku Dea Guru Syech Zainuddin Tepal As-Sumbawi karya Nurdi Rangga Barani, Senin (22/1/2018), bertempat di Auditorium Universitas Samawa Sumbawa Besar.
Dia menceritakan, Bagaimana diPuncak sebuah bukit atau pegunungan Ada orang (Syech Zainuddin Tepal As-Sumbawi) yang Memancangkan cita-citanya yang sangat tinggi, yang memiiki infrastruktur jiwa dan pikiran yang begitu luas, sehingga dari tempat yang gelap (Tepal sumbawa) itu, ia bisa mencanangkan cita-cita untuk bisa pergi belajar ke Mekah.
Kemudian lanjutnya, dikala itu Dizaman gelap dimana belum ada listrik dan informasi, belum ada apa-apa seperti definisi waktu yang kita kenal dimana-mana, tiba-tiba ada orang yang memiliki cita-cita berbekal infrastruktuk jiwa, pikiran dan agama yang membuat Syech Zainuddin Tepal As-Sumbawi ingin pergi belajar ke Mekah, akhirnya ia pergi ke Mekah dan menjadi guru disana, pulang ke Malaysia dan menikah dengan orang Malaysia serta menjadi guru di Nusa Tenggara.
“Syech Zainuddin Tepal As-Sumbawi, memang belum pernah pulang ke Sumbawa. Tetapi dengan cara ia menyebut dirinya selalu sumbawi al-tepal, itu menjadikan kita mengetahui banyak hal akan khazanah beliau”, Tuturnya
Dia mengungkapkan bahwa dimasa lalu dari Negara atau daerah-daerah di Indonesia pada masa kesultanan islam itu bisa mengirim orang-orang untuk belajar ke negeri Mekah atau Syam ditempat-tempat madrasah dan sekolah, itu disebabkan karena ada kekuasaan yang mendorong terlahirnya hal tersebut.
“Sekarang ini kita berlomba-lomba membangun jalan-jalan raya dan jembatan, seperti apa yang disebut dengan infrastruktur dalam istilah kebijakan, tapi apabila infrastruktur jiwa dan pikiran kita tidak ada, kita tidak bisa kemana-mana meskipun jalan raya mengaga, transportasi dimana-mana”, Jelas Fahri
Dia berharap, Kelak sumbawa harus menjadi contoh bagi tradisi dan adat istiadat oleh karena itu kita jaga secara baik, sehingga kelak dari sumbawa lahir orang-orang yang memegang teguh karakternya sebagai bangsa Indonesia, khususnya sebagai bangsa muslim “Adat barenti ko sara, sara barenti ko kitabullah” Sebagai Pondasi dasar dari Cita rasa bangsa Indonesia dan Tana Samawa. (KS/AJI)