MATARAM, Kabar Sumbawa—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengarahkan perbankan di NTB untuk di Tahun 2017 ini melakukan pembiayaan kepada UMKM yang bergerak di sektor pariwisata. Program ini rencananya akan dilaunching minggu depan dan diikuti oleh sekitar 4000 pelaku UMKM di NTB yang bergerak di sektor pariwisata.
Hal ini disampaikan Kepala OJK NTB, Yusri kepada wartawan usai bertemu dengan Wakil Gubernur NTB, H Muhammad Amin, SH, MSi di ruang kerjanya, Rabu (8/3).
“Tentunya kami juga memohon kepada wakil gubernur utnuk memberikan arahan kepada teman-teman di perbankan terkait program yang akan mulai dilaksanakan tersebut,” ujarnya kepada wartawan.
Di Provinsi NTB, kata Yusri memiliki UMKM yang jumlahnya mencapai ribuan, terkait hal ini tentunya Dinas Pariwisata sebagai leading sektor yang menanganinya telah memiliki data konkrit tentang
keberadaan UMKM tersebut. Sehingga koordinasi dengan dinas terkait sangat diperlukan.
Bentuk bantuan yang diberikan kepada UMKM seperti modal usaha, pengembangan usaha, seperti kuliner, fashion, handy craft tenun dan berbagai bentuk kegiatan usaha lainnya. “Masalah jaminan, pihak perbankan tentunya akan tetap menerapkan pendekatan tekhnis perbankan, seperti memiliki badan usaha, dan kami sudah mendorong komitmennya,” jelas Yusri.
Ditambahkan, OJK dalam hal ini akan terus menekankan kepada perbankan untuk selalu berkomitmen. Karena saat ini banyak alternative pembiayaan. “Carilah bunga yang murah dan terjangkau. Tidak sulit aksesnya dan carilah informasi yang sebanyak-banyaknya. Saya menghimbau lembaga UMKM untuk mencari info seluas luasnya lembaga mana yang dipilih,”tambahnya.
Terkait adanya isu bunga tinggi Finance, menurut Yusri hal itu masih wajar karena suku bungannya juga masih wajar. Karena kinerja finance diawasi oleh OJK.“Tidak ada juga pemaksaan bagi masyarakat untuk memilih bunga mahal. Banyak yang masih efesien mudah dan murah, kalau mahal pasti akanditinggal, KUR saja suku bungannya cuma 9 persen. Saya yakin mereka akan mencoba menyeimbangkan harga penjualan dengan harga bersaing, karena bisnis perbankan tentu akan lebih mengedepankan hal itu, “ tandasnya. (KS/YDS)