Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa–Anjloknya Harga Panen Pemerintah (HPP) di tingkat petani membuat petani resah. Satu sisi harga tersebut tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah, di sisi lain petani merugi akibat harga yang variatif dan tidak menentu. Atas dasar keluhan petani tersebut, tiga anggota DPRD Sumbawa masing-masing, Ahmadul Kosasih dari Fraksi Golkar, Adizul Syihabuddin dari Fraksi Bintang Keadilan dan Khairil dari Fraksi PAN, Rabu (1/3) mendatangi Kantor Bulog Sumbawa.
Tujuan kedatangan tiga anggota DPRD Sumbawa tersebut untuk mengklarifikasi terkait kondisi yang terjadi, berkaitan anjloknya HPP di tingkat petani. Sebagaimana disampaikan Anggota Fraksi Golkar, Ahmadul Kosasih.
Menurut Ahmadul, para petani di Kecamatan Lape, Moyo Hilir, Moyo Utara, Lenangguar dan sejumlah kecamatan lainnya mengeluhkan terjadinya hal ini.
“Jika Bulog tidak segera turun tangan, dikhawatirkan petani akan merugi,” ujar Ahmadul.
Hal yang sama disampaikan Adizul Syihabuddin dan Khairil. Keduanya meminta kepada Bulog untuk segera melakukan peninjauan di lokasi. Sebab harga HPP bervariasi mulai dari Rp. 2300 hingga Rp. 2500 perkilogram. Sementara HPP Rp. 3700 perkilogram.
Menanggapi hal ini Kabulog Sumbawa, Lalu Tawang menegaskan, bahwa berdasarkan Inpres No 5 Tahun 2015 HPP adalah Rp. 3700 perkilogram. Dan harga inipun sudah disosialisasikan kepada para pengusaha mitra Bulog yang melakukan pembelian gabah langsung ke tingkat petani.
Terhadap laporan ini pihak Bulog akan segera membentuk tim untuk melakukan pengecekan di lapangan.
“Jika ada mitra yang nakal kami akan mengambil tindakan tegas dengan memberikan warning, termasuk pemutusan kontrak,” tandas Lalu Tawang. (KS/YDS)
- Advertisment -
- Advertisment -
 di tingkat petani membuat petani resah. Satu sisi harga tersebut tidak sesuai dengan standar){kind=link}