MATARAM, Kabar Sumbawa–Hingga hari ini senin (13/2/17), Kejadian Banjir di Kecamatan Sambelia menelan satu korban meninggal dunia.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD) Provinsi NTB mencatat bahwa korban meninggal dunia satu orang. Dimanabpada hari Sabtu tanggal 11 Februari 2017,sekitar pukul 03.00 wita korban yang merupakan seorang anggota SPN POLDA NTB bernama AKBP Lenap (56) Alamat Asrama SPN POLDA NTB Desa Belanting, berusaha menyeberangi aliran air di Jembatan Dusun Pedamekan Desa Belanting, dengan mengendarai satu unit mobil Karimun. Namun secara bersamaan tiba-tiba datang air bah, sehingga menghanyutkan korban beserta kendaraannya. Saat ditemukan oleh warga sekitar pukul 07.00 wita, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Data jiwa terdampak akibat banjir tersebut, masih dalam pendataan lebih lanjut. Namun ada sekitar 503 jiwa mengungsi di 3 lokasi yaitu :
1. SDI Kolah Sepang : 170 jiwa
2. Dara kunci : 155 jiwa
3. Menanga Reak : 178 jiwa
Ketiga lokasi ini dalam kondisi terisolir karena jembatan putus.
Sarana/prasana terdampak :
1. Desa sambelia
a. Jembatan sambelia putus, akses jalan terputus
b. 2 rumah hanyut total/100%, 11 rumah hanyut 50%
2. Desa Sugian
a. Tanggul sungai kokok pedek jebol, akses jalan terganggu
b. 1 sekolah dasar rusak berat
c. 1 rumah rusak berat, 75 rumah rusak ringan
3. Desa Darakunci
a. Damrah Menangareak telah berubah menjadi sungai mengakibatkan akses jalan terputus
b. Akses jalan Dusun Batusela terputus (warga terisolir)
4. Desa belanting
Jembatan di dusun pademekan terputus sehingga mengakibatkan korban jiwa
5. Desa Madayin
jembatan beburung terputus yang menyebabkan gangguan upaya tanggap darurat pengungsian (namun sekitar pukul 14.00 wita pada hari sabtu kemarin sudah bisa dipasang tangg darurat), talut di sepanjang jembatan ini juga rusak parah.
6. Desa Obel2
Talut sepanjang jalan di desa ini rusak parah
7. Sembalun
450 ha Areal persawahan rusak akibat air bah, saluran irigasi rusak.
Upaya yang telah dilakukan, adalah
membuka akses jalan pada beberapa jembatan yang putus, dengan membuat tangga darurat/jalan darurat, mengirimkan bantuan logistik berupa : 750 air mineral, mi instan 550, lauk pauk 60, tambahan gizi 12, selimut, 20, matras 20,terpal 20, Family kit 30, alat kesehatan 10, sandang 5 paket, kids ware 6 paket, mengevakuasi warga ke titik2 pengungsian, membangun dapur umum bekerjasama dengan berbagai pihak, memfasilitasi tik kesehatan bekerjasama dengan Universitas Al Azhar (unizar) serta mengerahkan alat2 berat untuk membatu kelancaran evakuasi. (KS/YDS)