Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa—Kopi Tepal merupakan salah satu komoditas perkebunan di Kabupaten Sumbawa yang hingga kini potensinya belum dikelola maksimal. Petani masih melakukan cara-cara tradisional dalam melakukan pemeliharaan maupun saat memanen kopi. Sehingga kualitas produksinya dinilai masih rendah. Untuk memaksimalkan potensi tersebut perlu ada sentuhan teknologi, maupun dalam hal tata cara proses panen.
Hal itu disampaikan, Sekcam Batulanteh, Syarifah kepada Kabar Sumbawa saat melakukan kunjungan liputan di wilayahnya, Rabu (30/11/2016).
Menurutnya, potensi tersebut jika dikelola secara maksimal bisa memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan petani sendiri. Salah satu contohnya, para petani kopi di wilayah Batulanteh masih menggunakan cara-cara tradisonal, dimana saat melakukan proses pemetikan kopi tidak dilakukan proses seleksi. Artinya seluruh biji kopi yang ada dilepas dari tangkainya. Sehingga kondisi ini tentu akan berpengaruh terhadap kualitas kopi.
Terhadap kondisi tersebut, pihaknya berharap kepada instansi terkait untuk bisa memberikan tambahan pengetahuan kepada para petani. Agar produksinya terus ditingkatkan, termasuk dari sisi kualitas yang juga harus diperhatikan.
“Jika ini mampu dilaksanakan, kami yakin kualitas kopi hasil petani di wilayahnya tidak kalah dengan hasil kopi daerah lain,” tandasnya. (KS/001)