
Kadis Disporabudpar Kabupaten Sumbawa
Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa—Festival Moyo yang merupakan agenda tahunan dalam rangka mempromosikan budaya dan pariwisata Kabupaten Sumbawa dinilai masih belum memberikan dampak signifikan bagi pembangunan pariwisata. Bahkan Komisi IV menilai besarnya anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan Festival Moyo belum sebanding dengan dampak yang diharapkan. Banyaknya agenda-agenda kegiatan yang dinilai tidak penting dan dinilai membuat pembengkakan anggaran, sehingga beberapa item kegiatan harus ditiadakan (dihapus). Beberapa item tersebut seperti, jelajah wisata motor, lomba sepeda gunung dan festival drum band.
Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Sumbawa, Ir. H Junaidi, MSi kepada Kabar Sumbawa, Selasa (22/11/2016) menjelaskan, dengan kondisi keuangan daerah saat ini, pihaknya juga menyesuaikan agar kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan anggaran yang ada dengan menggunakan skala prioritas.
“Ada beberapa kegiatan yang dihilangkan, tetapi ada juga yang dipertahankan. Kegiatan tersebut diharapkan memiliki daya tarik dan daya ungkit, sehingga pengaruh yang diharapkan besar untuk mempromosikan pariwisata di Kabupaten Sumbawa,” ujarnya.
Dikatakan, tahun 2017 ada penggeseran beberapa agenda yang dicoba untuk ditambah, dengan mengurangi beberapa item kegiatan yang lebih banyak melibatkan gerakan-gerakan dengan memperkuat kelembagaan untuk melaksanakan penyusunan dokomen perencanaan induk pembanguann kepariwisataan, yang sekarang ini belum ada perdanya.
“Inilah yang nantinya akan menjadi rujukan, akan dibawa kemana di pengembangan pariwisata di tahun-tahun yang akan datang. Sehingga ada arah yang jelas untuk berbuat di tahun yang akan datang,” kata H Jun.
Tahun 2017, tambah H Jun, Disporabudpar mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 5,2 milyar, sebelumnya sebesar Rp. 8,8 milyar, sehingga ada pengurangan 40 persen. Dengan alokasi anggaran tersebut pihaknya akan mengoptimalkan keuangan yang ada dengan melaksanakan berbagai kegiatan yang justru lebih berbuat banyak dengan tidak mengganggu paket kinerja.
Menurutnya, pemangkasan dilakanakan di berbagai bidang yang ada. Pihaknya menilai semua kegiatan penting, tetapi tetap menggunakan skala prioritas.
Bidang olah raga mengutamakan pengembangan olah raga, cabor sudah jalan dan ada backup dari KONI dan SKPD lain. Tahun 2017 kami akan melakukan koordinasi dengan dinas terkait, karena bagaimanapun pengembangan pariwisata merupakan pintu masuk, sehingga anggaran ebih banyak difokuskan pada kegiatan promosi. (KS/001)