kabarsumbawa.com – Barapan Kebo yang telah menjadi tradisi atau budaya masyarakat Sumbawa kembali digelar dalam rangkaian Festival Moyo 2014. Barapan Kebo kali ini dilaksanakan di Desa Pungka Kecamatan Unter Iwes dan dibuka Wakil Bupati Sumbawa Drs H Arasy Muhkan, Selasa (30/9). Hadir dalam kesempatan itu Presiden Kerbau, Prof Antonio Borghese PhD, Pakar Kerbau, Prof Suhubbdy Yasin PhD, dan FKPD dan kepala SKPD Kabupaten Sumbawa.
Wakil Bupati Sumbawa Drs H Arasy Muhkan mengatakan, Barapan Kebo adalah tradisi masyarakat Sumbawa yang sudah lama tumbuh dan berkembang. Tradisi ini dilaksanakan sebagai wujud terimakasih dan rasa syukur masyarakat Sumbawa setelah panen atau akan masuknya musim tanam. Kehidupan masyarakat Sumbawa sebenarnya sangat erat dan tergantung dengan keberadaan kerbau. Hal ini terlihat dari fungsi dan peranan kerbau dalam kehidupan mereka. Misalnya sebagai sarana untuk mengolah lahan pertanian (bajak), alat transportasi hasil pertanian, tabungan keluarga (bank hidup), untuk kebutuhan sosial keagamaan seperti menunaikan ibadah haji dan pesta perkawinan, serta biaya pendidikan.barapan kebo 2
Perkembangan peternakan di Kabupaten Sumbawa diakui Wabup, cukup bagus, baik dari aspek perkembangan populasi yang masih terkendali maupun peningkatan produksi dan produktivitas ternaknya. Ini ditandai dengan banyaknya prestasi dan apresiasi yang diperoleh Kabupaten Sumbawa dari pemerintah pusat maupun lembaga non pemerintah bidang peternakan.barapan kebo 3
Kegiatan ini yang berlangsung hingga Rabu (1/10) hari ini diikuti sekitar 400 lebih peserta yang berasal dari Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat. Barapan Kebo ini memperebutkan hadiah utama sebuah traktor, kulkas, televisi, dan beragam hadiah menarik lainnya.