
Ketua Fraksi Nasdem DPRD Sumbawa
Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa–Aksi penangkapan ikan dengan menggunakan potassium dan pengeboman kian marak diwilayah perairan Teluk Saleh.
Hal itu diungkapkan Ketua Fraksi Nasdem DPRD Sumbawa Hasanuddin SE yang saat ini duduk di Komisi II membidangi masalah kelautan dan perikanan. Dikatakan, aksi ini sudah cukup lama berlangsung, dimana pelaku membius menggunakan potasium. Jika hal ini dibiarkan berkepanjangan dikhawatirkan sangat membayakan dan mengancam ekosistem laut di Teluk Saleh. “Teluk Saleh merupakan aquarium dunia. Namun kasus illegal fishing masih saja terjadi,’’ ujarnya,
Menurutnya, potensi bawah laut Teluk Saleh sangat luar biasa. Sehingga tidak pantas untuk dirusak. Dirinya pun mengaku sudah melihat secara langsung kerusakan tersebut. Bahkan diperkirakan sudah mencapai sekitar 70 persen kerusakan terumbu karang. Terutama disekitar kawasan Gili Rakit, Labuhan Jambu, Teluk Santong, serta lainnya. ‘’Sudah saya turun langsung kedalam laut. Itu sudah hancur parah. Tidak ada lagi tempat bertelur ikan, karena karang sudah rusak,’’ kata Hasanuddin.
Dirinya yang juga Anggota DPRD Sumbawa dari Dapil I, telah beberapa kali mendapat laporan dari masyarakat sekitar, kalau di sekitar perairan Teluk Saleh sering ditemukan ikan mati terapung. Diduga disebabkan oleh racun potasium. ‘’Di wilayah itu juga terdapat budidaya ikan kerapu. Kalau ini terus terjadi, pasti akan berdampak dan investor akan malas untuk masuk berinvestasi,’’ tuturnya.
Karenanya, dia berharap agar pemerintah segera memikirkan langkah strategis untuk menangani masalah ini. Bila perlu menindak tegas penggunaan kompresor di atas perahu dan kapal. Karena itu merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya aksi berbahaya tersebut. ‘’Untuk pengawasan bom ada, tapi untuk potasium ini tidak ada. Karena cukup sulit diketahui kapan beraksinya,’’ tandasnya. (KS/YD)